MEDIAHARAPAN.COM, Istanbul – Menteri Luar Negeri Turki mengecam “beberapa negara Arab” karena bungkam terhadap langkah Presiden AS Donald Trump yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Saat berbicara dalam rapat umum Pilkada di provinsi Antalya selatan, Selasa (26/3), Mevlut Cavusoglu mengatakan Uni Eropa bereaksi terhadap Trump, anehnya “beberapa negara Arab” tidak mengangkat suara mereka karena takut dengan AS dan Israel.
Cavusoglu melanjutkan dengan mengatakan: “Saya tidak mengatakan semua negara Arab. Saya tidak maksudkan untuk Jordan dan Qatar.
“Maksudku, negara-negara yang tunduk pada AS dan tidak mengangkat suara mereka atas pendudukan Israel di Yerusalem.”
Pada hari Senin, Trump menandatangani proklamasi presiden yang secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel.
PBB mengatakan Dataran Tinggi Golan masih dianggap sebagai “wilayah pendudukan” di bawah hukum internasional, meskipun Trump membuat pengumuman klaim tersebut.
Israel menduduki Dataran Tinggi Golan selama Perang Arab-Israel 1967.
Israel terus menempati sekitar dua pertiga wilayah Dataran Tinggi Golan yang lebih luas sebagai akibat langsung dari konflik.
Pada tahun 1981, Israel secara resmi mencaplok wilayah itu dalam suatu tindakan yang ditolak dengan suara bulat pada saat itu oleh Dewan Keamanan PBB. (Anadolu/bilal)