MEDIAHARAPAN.COM, Tripoli – Bentrokan sengit meletus pada hari Minggu (7/4) antara pasukan Khalifa Haftar berbasis di Libya Timur dan pasukan pemerintah di pinggiran ibukota Libya, Tripoli.
Tembakan terdengar di Tripoli selatan dan tengah antara pasukan Khalifa Haftar – yang menurut laporan berusaha merebut kendali ibukota – dan pasukan yang setia kepada Pemerintah Persatuan Nasional (GNA) yang didukung PBB, menurut koresponden Anadolu Agency. .
Setidaknya 21 orang tewas dan 27 lainnya terluka dalam bentrokan bersenjata di ibukota Libya, menurut Departemen Kesehatan di bawah GNA.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Amin Al-Hashemi mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa warga sipil termasuk menjadi korban.
Media lokal melaporkan bentrokan juga di sekitar Bandara Internasional Tripoli lama, yang telah direbut oleh pasukan Haftar.
Pada hari Kamis, Haftar meluncurkan kampanye militer untuk merebut kembali Tripoli dari pasukan GNA.
Khalifa Haftar adalah mantan jenderal di era Khadafi, yang didukung Barat untuk melawan kelompok-kelompok Islamis di Libya. Pasukannya sempat membuat heboh dunia karena melakukan kejahatan perang saat merebut kota Derna dan Benghazi dari kelompok Islamis.
Libya masih dilanda gejolak sejak 2011, ketika pemberontakan yang didukung NATO menyebabkan penggulingan dan kematian Presiden Muammar Gaddafi setelah empat dekade berkuasa.
Sejak itu, perpecahan politik negara itu telah menghasilkan dua kursi kekuasaan saingan: satu di Al-Bayda, yang mana Haftar terafiliasi, dan satu lagi di Tripoli. (Anadolu/bilal)