MEDIAHARAPAN.COM, Yerusalem – Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel mengatakan negara Zionis memiliki hak untuk mencaplok setidaknya “beberapa” wilayah Tepi Barat yang diduduki, saat mengomentari kemungkinan memperdalam oposisi Palestina untuk rencana perdamaian AS.
Palestina telah menolak rencana perdamaian itu bahkan sebelum diumumkan, dengan mengeritik serangkaian langkah Presiden AS Donald Trump yang mereka katakan menunjukkan pemerintahannya bias tak dapat ditawar lagi.
Palestina cenderung memandang komentar duta besar AS untuk Israel, David Friedman, sebagai penghalang baru proses perdamaian.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times pada hari Sabtu (8/6), Friedman mengatakan beberapa level aneksasi (pencaplokan) di Tepi Barat akan sah.
Dalam keadaan tertentu, saya pikir Israel memiliki hak untuk mempertahankan beberapa di Tepi Barat, tetapi tidak semua,” katanya.
Pejabat senior Palestina Saeb Erekat mengatakan kebijakan semacam itu sama dengan “keterlibatan AS dengan rencana kolonial Israel”.
Menanggapi pernyataan utusan AS, anggota eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi mengatakan AS membenarkan pencurian tanah,” Nida Ibrahim Al Jazeera melaporkan dari Ramallah.
Kami juga telah mendengar dari pernyataan Fatah, partai yang berkuasa di Tepi Barat, bahwa mereka tidak tahu apakah duta besar AS mewakili pandangan pemukim Israel atau pemerintah AS,” kata Ibrahim.
Pembentukan negara Palestina, termasuk Tepi Barat, yang diduduki Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967, telah menjadi fokus dari semua rencana perdamaian Timur Tengah di masa lalu .
Belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk pembukaan rencana administrasi (perdamaian) Trump, meskipun konferensi akan diadakan di Bahrain akhir bulan ini membahas aspek ekonomi rencana tersebut. (aljazera/bilal)