MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengimbau publik agar tidak apriori (mengambil kesimpulan) terhadap pernyataan Mahfud MD terkait adanya donatur paham radikal hendak masuk ke Indonesia. Ia juga meminta publik tidak menerima informasi itu secara apa adanya.
“Karena belum jelas informasi kebenarannya,” kata Mu’ti, seperti dilansir dari republika.co.id, Sabtu (17/8/2019).
Diketahui, Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD, menyebut ada orang Arab berpaham radikal hendak masuk ke Indonesia dan membawa dana dalam jumlah besar.
Mahfud MD juga sempat mengungkapkan bahwa dana itu akan digunakan untuk mendukung gerakan radikalisme di Tanah Air.
Mu’ti juga meminta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjelaskan lebih rinci terkait tokoh yang dimaksud, siapa penerima, jumlah dana, dan sebagainya. Penjelasan itu penting agar tidak menimbulkan kegaduhan dan kontroversi yang berkepanjangan.
Sebagai seorang tokoh nasional yang berintegritas, kata Mu’ti, Mahfud MD diyakininya memiliki dasar dan data yang kuat serta dapat dipertanggungjawabkan. “Penjelasan itu penting, selain untuk menghindari fitnah dan kegaduhan juga agar tidak mengganggu hubungan diplomatik Indonesia dengan negara sahabat, karena masalahnya terkait dengan warga negara lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan dana yang dibawa orang Arab radikal itu akan dipergunakan untuk mendukung gerakan radikal yang ada di Indonesia.
Karena itu, Mahfud menyebut Gerakan Suluh Kebangsaan menggelar diskusi kelompok terpimpin untuk membuat suatu perencanaan atau skenario dalam menghadapi mereka.
Sementara itu, Mahfud menyebut jika pihaknya akan melihat dahulu peta radikalisme dari Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kemudian dibuat skenario dan strategi menghadapinya. (bilal)