MEDIAHARAPAN.COM, Paris – Seorang pria mengamuk menggunakan pisau, menewaskan sedikitnya empat karyawan selama serangan di markas polisi di pusat ibukota Prancis.
Jaksa Paris Remy Heitz mengatakan bahwa penyerang, seorang asisten IT berusia 45 tahun, membunuh tiga petugas polisi dan seorang pekerja administrasi sebelum ditembak mati oleh seorang petugas pada hari Kamis (3/10) Orang lain terluka dan sedang menjalani operasi.
Belum jelas apa motif penyerang itu, tetapi Jean-Marc Bailleul, seorang pemimpin persatuan polisi, menggambarkan insiden itu sebagai kasus “kriminal” daripada tindakan “teror”, lapor kantor berita Reuters.
Rekan resmi Serikat Buruh Loic Travers mengatakan insiden itu tampaknya telah dimulai di kantor dan berlanjut di tempat lain di dalam kompleks besar, yang terletak di dekat Katedral Notre Dame dan beberapa tempat wisata utama lainnya. Itu terjadi sekitar jam 1 siang (12:00 GMT).
Daerah sekitarnya dan stasiun metro lokal ditutup setelah terjadi serangan.
Berbicara di luar markas polisi, Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner mengatakan penyerang itu diketahui rekan-rekannya dan telah bekerja selama beberapa waktu di departemen TI.
“Dia tidak pernah mempresentasikan masalah perilaku, dia tidak pernah memberikan alasan sekecil apa pun untuk khawatir sebelum peristiwa mengamuk yang mematikan hari ini,” kata Castaner.
Heitz mengatakan polisi sedang menggeledah rumah penyerang, dan kantor kejaksaan Paris mengkonfirmasi bahwa istri individu tersebut telah dibawa ke tahanan polisi tetapi tidak didakwa.
Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Edouard Philippe mengunjungi lokasi serangan itu, adapun Walikota Paris Anne Hidalgo menulis dalam sebuah posting di Twitter bahwa kota itu “menangis sendiri sore ini”. []