MEDIAHARAPAN.COM, AKARTA – Krisis energi yang sedang melanda beberapa negara industry maju akibat rantai pasokan bermasalah akibat perang. Fluktuasi harga batubara menjadi terjadi sangat cepat mersepon krisis pasokan energy dunia. Pengusaha dan pemain besar batubara Indonesia melihat peluang besar ini dengan berbagai strategi. Anthony Salim sebagai konlomerat Indonesia berhasi masuk keladang bisnis yang dikuasai Grup Bakrie, dengan private placement anggaran jumbo sebesar Rp24 triliun,
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) secara resmi mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melakukan private placement dalam RUPSLB BUMI, Selasa (11/10/2022). Informasi masuknya Grup Salim ke Grup Bakrie beredar sejak hari jum’at tanggal 7 oktober 2022 Grup Salim atau Anthony Salim masuk melalui dua perusahaan cangkang yakni Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited (TGIL).
MEL mengambil 85 persen dari saham yang dilepas BUMI, sementara TGIL mengambil 15 persen sisanya. Secara rinci, MEL memiliki komposisi pemegang saham yang terdiri atas PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham 42,5 persen di bawah kendali grup Bakrie.
Selanjutnya, terdapat Colver Wide Limited dengan kepemilikan saham 15 persen dan dikendalikan oleh Agoes Projosasmito. Terakhir, MEL juga dimiliki sahamnya oleh Mach Energy Pte.Ltd yang berbasis di Singapura yang memegang sahamnya sebanya 42,5 persen yang berada di bawah kendali Anthoni Salim atau berada di bawah kendali grup Salim.
Bakrie dan Salim memegang jumlah kepemilikan yang sama sehingga keputusan apapun dari perusahaan tersebut berasal dari persetujuan keduanya.
Pernyataan Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie mengatakan BUMI memilih untuk melakukan private placement karena melihat utangnya yang sudah hampir jatuh tempo sehingga perlu langkah cepat.
“Sebelumnya kita sudah kaji juga untuk opsi lainnya rights issue, tapi kita mau kejar deadline 11 Desember 2022. Prosesnya private placement paling cepat dan kita karena dikejar waktu ini proses yang paling tepat,” ungkapnya dalam RUPSLB BUMI dan pengumpulan hasil RUPSLB ke OJK, Selasa (11/10/2022).
Adapun, harga per saham untuk private placement ditetapkan Rp120 sesuai dengan kesepakatan perusahaan dengan calon investor.
“Ini melalui benchmark reference weighted average 30 hari terakhir 90 persen di Rp116, jadi kami pakai Rp120,” jelas Aga.
MEL memiliki komposisi pemegang saham yang terdiri atas PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham 42,5 persen di bawah kendali grup Bakrie. Selanjutnya, terdapat Colver Wide Limited dengan kepemilikan saham 15 persen dan dikendalikan oleh Agoes Projosasmito. Terakhir, MEL juga dimiliki 42,5 persen sahamnya oleh Mach Energy Pte.Ltd yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini berada di bawah kendali Anthoni Salim.
Lebih lanjut, Aga menyebutkan setelah Grup Salim masuk, BUMI akan mempertahankan dan berupaya meningkatkan kinerja dan mempertahankan basis core, atau mungkin menurunkan basis core perseroan di bidang batu bara. “Kita sedang siapkan strategi Beyond Coal 2030, salah satunya sejalan dengan programnya pemerintah adalah pengembangan amonia. Selan itu, kita siapkan strategi lain, di mana pada waktunya kita bisa paparkan kepada publik,” pungkasnya.