• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Featured

Susahnya Gelar Bedah Buku Genosida Uyghur

Sejak awal Ismail sudah menduga ada ‘tangan tersembunyi’ yang berusaha untuk menggagalkan bedah buku ini

by Bilal
25 March 2024 14:59
in Featured, Nasional, Peristiwa
0
Susahnya Gelar Bedah Buku Genosida Uyghur

Jakarta – Bedah buku “Kolonisasi China terhadap Dunia Islam dan Genosida Uyghur” terancam batal. Karena secara tiba-tiba pihak Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) keberatan kegiatan berlangsung di kampus tersebut.
“Pemberitahuan ini sangat tiba-tiba sehingga saya dan seluruh panitia kelabakan,” tutur penanggungjawab kegiatan yang juga Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Ismail Lutan, beberapa waktu lalu, 15/3,.

Padahal, lanjut Ismail Lutan, panitia pada saat itu sedang melakukan Gladi Resik (GR) dan mengecek semua kesiapan. Terutama masalah teknis. Karena acara akan dilaksanakan secara hybrid dan peserta serta pembicaranya, tidak saja dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.

“Tentu kami kaget karena persiapan sudah hampir matang. Namun apa boleh buat. Saya memahami alasan pihak kampus yang secara tiba-tiba menganulir,” lanjut Ismail.

Dikatakan Ismail, pihaknya panitia kemudian berusaha mencari tempat pengganti. Namun karena begitu mendadak semua relasi dan kenalan tidak ada yang siap.

“Tetapi Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah,ada satu tempat yang open. Jadi kegiatan tetap berlansung sesuai jadual, sementara lokasinya diganti,” terang Ismail

Sebenarnya, menurut Ismail Lutan, sejak awal ia sudah menduga ada ‘tangan tersembunyi’ yang berusaha untuk menggagalkan bedah buku ini.

Dimulai ketika ia mencari buku di toko buku online. Penjual di toko online mengatakan bahwa buku sudah ditarik oleh penerbit. Dia kemudian menghubungi penerbit (al-Kautsar –red). Pihak penerbit mengatakan hak jual buku sudah diberikan kepada penulis. Jadi mereka tidak berhak lagi menjualnya dan stock di gudangnya habis.

“Saya kemudian menghubungi penulisnya Abdulhakim Idris yang berpaspor Jerman tapi tinggal di Amerika Serikat. Dari Beliau berhasil mendapatkan buku sebanyak 3 eksampalar,” tambah Ismail Lutan.

Nah, dari penulisnya ini pula, pihaknya mendapat beberapa informasi bahwa ada tangan-tangan tersembunyi yang berusaha untuk menggagalkan setiap publikasi dan bedah buku ini. Seperti yang terjadi di Bandung, Desember tahun lalu.

Ketika itu, saat acara akan dilaksanakan, ada orang mengataskan ormas tertentu menyatakan keberatan. Kemudian di menulis surat kepada pihak berwajib agar pihak berwajib melarangnya. Kalau acara tetap dilakukan mereka akan mendemo. Pihak kepolisian kemudian meminta panitia untuk membatalkan acara tersebut. Tetapi setelah berdiskusi panjang lebar, akhir polisi memberi izin, bahkan mereka ikut menjaga kelancaran acara.
Begitu juga acara serupa di tempat lain, seperti di Jogya, Medan, Makasar. Hampir semuanya mendapat gangguan. Yang di UIN Bandung betul-betul dibatalkan karena pihak kampus tidak mau menanggung resiko.

Sementara yang di Jakarta (Benhil) sekelompok massa tak diundang masuk ke lokasi kegiatan bikin gaduh.
Namun menurut Ismail Lutan PJMI tetap berkomitmen untuk tetap menggelar acara bedah buku ini. Karena dari buku, yang ditulis oleh orang asli Uyghur ini, umat Islam bisa mendapat gambaran yang jelas mengenai kondisi Islam di sana.

“Dalam bedah buku ini kita mencari kebenaran. Bukan untuk mendiskreditkan pihak-pihak tertentu. Makanya kami juga mengundang tokoh Muslim Indonesia yang pernah mengunjungi Uyghur yang melihat dari dekat kondisi di sana,” tutup Ismail Lutan.(rilis)

Comments

comments

Tags: Bedah BukuCHINAGenosida Muslimuyghur
Previous Post

Ini Manfaat Gunakan Jasa Freight Forwarding Berpengalaman

Next Post

Inilah 8 Keunggulan Suzuki Ertiga Hybrid Cruise

Bilal

Next Post
Inilah 8 Keunggulan Suzuki Ertiga Hybrid Cruise

Inilah 8 Keunggulan Suzuki Ertiga Hybrid Cruise

BERITA POPULER

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

24 August 2018 23:05
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
Susahnya Gelar Bedah Buku Genosida Uyghur

Susahnya Gelar Bedah Buku Genosida Uyghur

25 March 2024 14:59
Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

3 April 2019 23:32
Judi Offline

Judi Offline

6 November 2023 23:19

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia