MEDIAHARAPAN.COM, Pamekasan – Dari sekian banyaknya Warga tak mampu dalam bidang ekonomi di Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, Perlahan mulai terditeksi melalui aspirasi Masyarakat dan Temuan Sejumlah Lembaga Kemasyarakatan. seperti yang baru-baru ini.
Diketahui Pasangan suami istri (pasutri) pak Mat Najib, dan Bu Lansani, warga dusun Soloh timur desa Murtajih kec. Pademawu yang sampai saat ini masih tinggal disebuah gubuk kecil, seatap dengan kandang ayam.
Informasi dari salah satu warga setempat, bahwa Pasutri memiliki anak, namun karena keterbatasan ekonomi, anak-anaknya pergi merantau ke Jawa, dan memilih bertempat tinggal disana, Hingga tidak tahu-menahu terhadap keadaan orang tuanya. sebagaimana yang diceritakan Wiwin.
“Pak Mat Najib, punya anak, tapi anak-anaknya tidak ada yang peduli terhadap keadaan orang tuanya” tutur Wiwin Penuh dengan Rawut Wajah Cemas.
Karena maskipun setatus Wiwin Bukan Keluarga, namun pihaknya merupakan relawan yang setiap bulan memberikan bantuan ekonomi sesuai dengan kemampuannya kepada keluarga tersebut. sehingga Dia berharap ada bantuan dari Pemerintah Daerah untuk membantu meringankan beban ekonomi yang sedang melanda pak Mat Najib, karena setiap harinya yang mereka makan adalah hasil dari pemberian para tetangga.
Dengan keterbatasan ekonomi, pak Mat Najib beserta keluarganya harus tinggal disebuah gubuk reot yang terbuat dari bambu, sekaligus menjadi kandang ayam.
“Miris mas, gubuk yang ditempati keluarga pak Mat Najib ini sangat tidak layak untuk dihuni, dan mirisnya lagi, gubuk itu juga menjadi kandang ayam, mas, saya berharap ada bansos dari pemerintah untuk merenovasi rumah pak Mat Najib melalui Program Rumah Tak Layak Huni (RTLH) dan Program Keluarga Harapan (PKH)” lanjut Wiwin.
Berkat jalinan Komunikasi serta Penyebaran Informasi kepada sejumlah pihak melalui akaun media sosial, akhirnya banyak Warga dan Lembaga Kemasyarakat yang mendatangi kediaman kakek dan Nenek itu, dengan memberikan santunan, namun maskipun demikian para relawan ini tetap berharap agar pemerintah segera mengambil langkah, demi kesejahteraan masyarakat tak mampu.
Kontributor : Muhri Andika.