MEDIAHARAPAN.COM, Ramallah – Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menunjuk pejabat senior Fatah Mohammad Shtayeh sebagai perdana menteri baru, Minggu (10/3), menurut kantor berita resmi Wafa.
Shtayeh, anggota Komite Sentral Fatah, akan menggantikan Rami Hamdallah, yang mengajukan pengunduran dirinya pada Januari atas “rekomendasi” dari kelompok Fatah.
Fatah berargumen bahwa langkah itu diambil karena “sikap keras” kelompok saingannya Hamas dan “penolakan Hamas untuk berurusan dengan pemerintah rekonsiliasi nasional.”
Hamas dan Fatah berselisih sejak Gerakan Perlawanan Islam itu merebut Jalur Gaza pada 2007 dari Fatah melalui pertempuran jalanan.
Dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu setelah penunjukannya, Shtayeh mengatakan: “Sejalan dengan instruksi Presiden Abbas, tugas pemerintah kita adalah untuk memastikan persatuan, untuk mengakhiri perpecahan dan untuk membawa legitimasi nasional ke Gaza.”
Memperhatikan bahwa Palestina sedang melewati kondisi yang sangat sulit, Shtayeh mengatakan bahwa penting untuk meringankan rasa sakit rakyat dan mengurangi penderitaan mereka.
“Orang-orang kami pantas mendapatkan segala upaya dan sadar akan masa-masa sulit,” katanya.
Dilahirkan pada tahun 1958 di sebuah desa dekat kota Nablus di Tepi Barat utara, Shtayeh adalah seorang politikus dan pakar ekonomi Palestina.
Dia menjabat sebagai menteri pekerjaan umum dan perumahan antara tahun 2005-2006 dan 2008-2010 dan kepala Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan dan Rekonstruksi.
Shtayeh meraih gelar doktor dalam pengembangan ekonomi dari University of Sussex, Inggris, dan bekerja sebagai profesor dan dekan di Universitas Birzeit. (bilal)