MEDIAHARAPAN.COM, Bandung -Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Anton Charliyan saat diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta nasional mengatakan bahwa pelaku peledakan bom panci merupakan jaringan lama.”
Diduga jaringan yang lama. Nanti kita akan mengidentifikasi masuk jaringan yang mana,” terangnya kepada reporter tv tersebut senin (27/2/2017).
Sementara itu dalam sebuah acara televisi, pengamat teroris dari UI, Ridlwan Habib mengatakan bahwa terduga teroris tersebut merupakan jaringan teroris Bekasi yang juga berafiliasi dengan Jamaah Anshar Daulah pimpinan Aman Abdurrahman yang beberapa waktu lalu dicokok di Bekasi.
“Pelaku terlihat sangat amatir. Dari rangkaian bom panci yang meledak juga sangat amatir,” kata Ridlwan. “Namun pelaku sepertinya tidak bekerja sendirian. Ada yang membantu, ” terangnya.
Pernyataan pengamat UI tersebut juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kapolri Tito Karnavian.
Hal itu disampaikan usai menghadiri kegiatan di Kampus Universitas Airlangga Surabaya, Senin (27/2/2017).
“Dia (pelaku) pernah ikut latihan teroris di Aceh Janto pada 2011, ada 70 orang ditangkap termasuk dia. Waktu itu saya yang pimpin operasinya,” ungkap Tito.
“Pelaku tercatat dalam Jamaah Ansharud Daulah Bandung, yang berafiliasi ke Aman Abdurahman. Setelah ditangkap, dia dihukum 3 tahun penjara,” lanjut Kapolri.
Saat Dihubungi mediaharapan.com melalui pesan WhatsApp, Direktur Institut for Policy Analisist of Conflict (IPAC) Sidney Jones, menjelaskan detail profil Aman Abdurrohman selaku tokoh inspirator dibalik aksi terorisme di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.
Berikut isi pesan WhatsApp pengamat senior terorisme tersebut:
Nama sebenarnya Oman Rochman. lahir Cipanteneun, Licin, Cimalka, Sumedang, West Java 1972. lulusan Madrasah Tsanwiyah Negeri, Sumedang, teruls lulusan LIPIA (1999). Kerja untuk Rabitah Alam Islami dan IIRO, 1999; imam mesjid al-Sofwah di Lenteng, S.Jakarta tapi diusir karena dianggap terlalu takfiri 2003. Pemimpin klmpk Cimanggis namanya al-Muwahidin, termus menjadi klmpk Tauhid wal Jihad, yg ditangkap setelah peledakan pada saat merakit bom. Aman ditankgap 21/3/04.
Disidangkan 27/9/04 di Bogor, divonis 7 yrs oleh PN Cibinong 2/05. Ditahan di Sukamiskin, terus di Cirebon karena diketahui ada napi biasa yg sedang direkrut. Terkenal dgn nama Abu Sulaiman, yg menejemahkan tulisan Abu Muhammad al-Maqdisi, sorang ulama radikal dari Jordania.
Dibebaskan Juli 2008. Mendirikan pesantren Ponpes Millah Ibrahim di Pamulang, terus pindah ke Depok membuka ponpes Ibnu Masoed.
Ditangkap kembali 19/3/2010 setelah kamp latihan di Jantho Aceh dibongkar oleh polisi, ternyata banyak pengikut Aman yg ikut serta. Divonis 9 tahun, pada Des 2010, sejak 2017 di lapas kembang kuning di Nusakambangan (tapi katanya akan dipindah dalam waktu dekat atau mungkin sudah).
Ikut berbai’at kpd al-Baghdadi tahun 2013 sebelum khilafah didirikan, terus berbai’at lagi di Nusakambangan setelah Daulah Islamiyah diumumkan.
Katanya ikut sbg amir Jamaah Ansar Khilafah Islamiyah, yg kadang2 dicap JAD (Jammah Anshar ud-Daulah).(MH029)