MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta (31/03/19) – Kematian petugas kebersihan DKI Jakarta akibat tabrak lari membuat Gubernur berduka. Kejadian tabrak lari almarhum Naufal Rosid terjadi pada hari Selasa 26 Maret dini hari pukul 05,30. Kondisi korban masih mengenakan seragam dan sapu terkapar tak berdaya di jalan raya (bawah jalan layang Pasar Rebo) ditemukan oleh rekan kerjanya. Korban di bawa ke rumah sakit pasar minggu dengan kondisi pendarahan yang berat, tim dokter sudah berusaha, namun jiwanya tidak dapat ditolong.
Kecelakaan kepada petugas kebersihan akibat tabrak lari ini mendapat sorotan Anies Baswedan selaku Gubernur DKI. Anies mengikuti prosesi solat jenajah dan memanggul keranda jenajah almarhum Naufal Rosid bersama pekerja kebersihan yang berduka. Status facebook Gubernur menegur keras terhadap pelaku pengemudi motor yang tidak bertanggung jawab menginggalkan korban terkapar meregang nyawa. Selain tulisan gubernur juga up load beberapa photo proses solat jenajah, pelepasan dan ketika memanggul keranda jenajah melalui gang sempit di ciracas jakarta timur.

Berikut catatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam akun facebooknya terkait meninggalnya pekerja kebersihan yang ditabrak lari kendaraan bermotor.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Hai kau pengemudi motor. Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan. Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret. Lalu kau lari. Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya.
Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan. Masih dengan sapu dan seragamnya. Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya.
Pagi itu sejak masih gelap. Naufal, anak umur muda 24 tahun ini sudah berada di jalan raya. Dia dan puluhan ribu petugas sejak pukul 3 pagi sudah bangun. Mereka yang paling berpeluh memastikan jalanan bersih. Demi kenyamaan jutaan orang melintas menuju kerja. Jika ada yg kebetulan tersisa, sebagian pelalulalang akan dengan ringan memaki lewat jempol tangannya di media sosial seakan tak membayangkan beratnya mereka bekerja.
Subuh itu, teman-teman kerjanya sesama petugas kebersihan, melarikan korban ke RS Pasar Minggu. Tim dokter bekerja keras, dioperasi karena ada pendarahan di otak. Kondisinya berat.
Ibunya mencintai Naufal, tapi Allah lebih mencintainya. Panggilan pulang ke Rahmatullah yang ia songsong. Ia pulang ke Ibunya. Tapi ibunya di rumah hanya bisa menyambut anaknya sebagai jenazah.
Tadi kami takziyah ke keluarga ini. Rumahnya di tengah kampung, lewat gang sempit. Wajah duka terlihat di warga sekampung itu. Ibunya tabah, ayahnya pula. Tampak ada duka tapi ada juga iman. Saat kafan dibuka, wajah almarhum jernih ada senyum. InsyaAllah penanda ia husnul khatimah.
Untuk semua pengguna jalan. Kurangi kecepatan bila melihat ada petugas bekerja di jalan raya. Seragam mereka berwarna terang. Dan jadi bercahaya bila terkena lampu di saat gelap. Ingat, setiap petugas itu punya ibu, ayah, anak, istri, suami dan keluarga. Bantu pastikan mereka, yang bekerja untuk kita semua ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat.
Dan kau penungggang kendaaran tak dikenal itu… Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil.