MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta (26/03/19)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS/PPN), merelease Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan menetapkan performa target “pesimis” terkait pertumbuhan ekonomi 5,04% – 6,17 % . Staf Ahli Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas/PPN) Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan dengan perkiraan tersebut maka pertumbuhan ekonomi rata-rata harus tumbuh sebesar 5,7 persen.

Kesulitan untuk mencapai target diatas 5 % karena ada beberapa catatan penting dan wajib dilaksanakan hal tersebut adalah “Dengan catatan harus ada reformasi ekonomi, tanpa reformasi ekonomi sulit untuk di atas 5 persen,” tegas Amalia, Selasa (26/03/2019).
Oleh karena itu, dia merasa penting untuk terus mendorong ekonomi dari sisi pasokan meskipun ketidakpastian global masih tinggi. Pasalnya, langkah ini merupakan kunci agar pertumbuhan lebih tinggi bisa dicapai pada tahun-tahun berikutnya.
Pertama, semua pihak harus mendorong pembenahan sektor industri. Artinya, Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada komoditas untuk memenuhi ekspor. Ekspor dalam negeri harus diisi oleh barang-barang yang bernilai tambah tinggi.
Menurutnya, perbaikan ini sudah mulai tampak. Ekspor biji mineral kini sudah mulai menurun karena olahannya sudah diproses di dalam negeri. (Bisnis Indonesia)