MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menyayangkan Aksi Bela Ulama 161 yang di prakarsai oleh FPI dan sejumlah Ormas Islam di Mabes Polri hari ini.Senin (16/1/2017).
Wiranto menghimbau agar demonstrasi jangan dijadikan trend untuk menekan dan menyudutkan pihak tertentu.
“Jangan sampai demo menjadi tren untuk menekan, untuk menyulitkan seseorang, menjelekkan seseorang, menjelekkan pemerintah, menyudutkan pemerintahan, itu yang tidak kita kehendaki dalam negara demokrasi,” katanya.
Wiranto menyarankan agar dalam menyikapai sesuatu hal agar lebih mengengedepankan komunikasi ketimbang demonstrasi.
“Bila ada sesuatu yang tidak beres bisa dikomunikasikan, tidak perlu harus demo-demo. Itu sesuatu cara terakhir kalau komunikasi tidak jalan,” jelasnya.
“Solusi ke depan, hak menyatakan pendapat di muka umum boleh, tapi ada rambu-rambunya dan ada syarat-syaratnya. Kalau syarat-syarat itu dilanggar, berhadapan dengan aparat keamanan,” sambungnya.
Wiranto juga menjamin, siappun yang ingin menyampaikan sesuatu hal kepadanya pasti akan diterimanya dengan baik.
“Mari kita syukuri, bukan malah dihujat. Masyarakat jangan sedikit-sedikit demo karena akan menghabiskan energi kita sebagai bangsa. Aparat keamanan yang harusnya bisa istirahat malah disibukkan. Seharusnya dikomunikasi kan tidak usah ramai-ramai, cukup lima sampai 10 orang. Silahkan saja kalau ada yang ingin bertemu dengan saya, pasti akan diterima dengan baik,” ujar Wiranto. (MH007)