MEDIAHARAPAN.COM, Tripoli – Setidaknya 10 pasukan Khalifa Haftar, termasuk seorang komandan mereka tewas pada bentrokan Sabtu (20/4) di pinggiran ibukota Libya, Tripoli, menurut sebuah rumah sakit yang memiliki hubungan dengan Haftar.
Sejak awal April, Khalifa Haftar, komandan pasukan yang setia kepada pemerintah saingan di Libya timur, telah meluncurkan kampanye militer untuk merebut Tripoli, di mana Pemerintah Pusat Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB berkantor pusat.
Bentrokan antara pasukan Haftar dan GNA terjadi di distrik Tripoli al-Aziziyah dan Ayn Zara.
Menurut informasi yang dikumpulkan dari rumah sakit oleh Anadolu Agency, Amir Buserade, salah satu komandan lapangan di Tripoli termasuk di antara yang tewas.
Khalifa Haftar adalah mantan jenderal di era Khadafi, yang didukung Barat untuk melawan kelompok-kelompok Islamis di Libya. Pasukannya sempat membuat heboh dunia karena melakukan kejahatan perang saat merebut kota Derna dan Benghazi dari kelompok Islamis.
Libya masih dilanda gejolak sejak 2011, ketika pemberontakan yang didukung NATO menyebabkan penggulingan dan kematian Presiden Muammar Gaddafi setelah empat dekade berkuasa.
Sejak itu, perpecahan politik negara itu telah menghasilkan dua kursi kekuasaan saingan: satu di Al-Bayda, yang mana Haftar terafiliasi, dan satu lagi di Tripoli. (Anadolu/bilal)