• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Nasional Daerah

Black Soldier Fly, Ekstraksi Energi dan Nutrien Sampah Sayuran

by Goeh
12 November 2024 01:45
in Daerah, Inspirasi, Lingkungan
0
Black Soldier Fly, Ekstraksi Energi dan Nutrien Sampah Sayuran

Tim Green Prosa. (Ist)

MEDIAHARAPAN.COM, Banyumas – Tempat pembuangan akhir Desa Banjaranyar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditutup. Imbasnya, daerah setempat berubah menjadi tumpukan sampah. Baik di sudut, maupun pinggir jalan desa. Tidak hanya menimbulkan bau kurang sedap, tumpukan sampah ini juga mengancam kelestarian alam serta kesehatan warga sekitar.

Ihwal tersebut menjadi awal langkah Arky Gilang Wahab mendirikan Green Prosa pada 2018 lalu. Green Prosa merupakan sebuah organisasi yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah, peternak, dan petani untuk membangun usaha.

Budidaya maggot atau larva lalat jenis Black Soldier Fly menjadi salah satu program utama Green Prosa. Beberapa tahun belakangan, budidaya jenis belatung ini memang semakin dikenal karena dapat mengekstrak energi dan nutrien dari sampah sayuran, sisa makanan, bangkai hewan, dan kotoran sebagai bahan makanannya.

Awalnya, Arky menggunakan metode composing untuk mengurai sampah di lingkungannya. Namun karena dinilai membutuhkan waktu lebih panjang dan lahan yang luas, pada akhir 2019, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Duta Petani Milenial Banyumas ini pun beralih menjalankan program budidaya maggot karena jauh lebih efisien untuk mengolah sampah.

Bersama adik iparnya, ia memulai budidaya dengan 5 gram maggot dan memberi makan maggot tersebut dari sampah yang didapatkan dari sekitar kampung. Dari hasil budidaya ini, Arky bisa menghasilkan 7 kilogram pupuk organik.

Selain tidak perlu lahan luas, maggot juga memiliki kemampuan mengurai sampah organik 1-3 kali dari bobot tubuhnya selama 24 jam. Jadi sebanyak 1 kilogram maggot bisa memangkas 2 hingga 5 kilogram sampah organik setiap harinya.

Budidaya Maggot Green Prosa Peroleh Apresiasi dari Pemerintah BanyumasSeiring berjalannya waktu, Green Prosa semakin tumbuh dan berhasil menjalin kerja sama dengan komunitas dan pemerintah daerah. Salah satunya dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Soka Mandiri dari Sokaraja Kulon, Banyumas.

Green Prosa bertugas melakukan pendampingan untuk pengelolaan sampah organik di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Sokaraja Kulon. Hasilnya, proyek kerja sama ini berhasil mengelola 50 persen dari total timbunan sampah organik di TPST tersebut.

Green Prosa juga mendapat bantuan dari pemerintah Banyumas lewat pemberian tempat pengolahan bubur sampah dengan maggot sebelum dikirim ke TPST. Bermula hanya dengan mengolah sampah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, kini Green Prosa mampu mengolah 5 ton sampah yang berasal dari 5.500 rumah dan 72 instansi pemerintah di kecamatan Sumbang dan Sokaraja setiap harinya.

Bukan hanya berguna untuk mengurai sampah organik, maggot juga bernilai ekonomis. Alumni Teknik Geodesi dan Geometika Institut Teknologi Bandung ini mengungkapkan produk akhir dari pengolahan sampah organik tersebut berupa maggot hidup, maggot kering, dan pupuk organik yang biasa dikenal dengan sebutan kasgot (bekas maggot). Nah, maggot hidup ini bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

“Kita semua tahu bahwa harga pelet sekarang tergolong tinggi mencapai kisaran Rp 13.000-Rp 14.000 per kilogram. Maggot basah dijual dengan harga Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogram, sehingga sangat membantu petani budidaya ikan,” ungkap Arky dikutip dari Antara.

Sementara itu, maggot kering memiliki nilai jual cukup tinggi dan potensial untuk dipasarkan ke sejumlah negara dengan harga jual berkisar Rp 40.000-Rp 50.000 per kilogram. Sebagai penggerak program sistem konversi limbah organik untuk menciptakan ketahanan pangan di daerahnya, Arky bersama Green Prosa pun mendapatkan apresiasi, salah satunya dari program Astra bertajuk ‘Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards’ sebagai sosok muda inspiratif penerima apresiasi Bidang Lingkungan tahun 2021. (Beben Suganda)

 

Comments

comments

Tags: banyumasjawa timurmaggotsampah
Previous Post

InacomID, Teknologi Digital Pendukung Kesejahteraan Petani

Next Post

Teman Autis, Wadah Edukasi Tentang Autisme

Goeh

Next Post
Teman Autis, Wadah Edukasi Tentang Autisme

Teman Autis, Wadah Edukasi Tentang Autisme

BERITA POPULER

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04

Menyiapkan Generasi Emas Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah 

11 April 2017 07:16
Black Soldier Fly, Ekstraksi Energi dan Nutrien Sampah Sayuran

Black Soldier Fly, Ekstraksi Energi dan Nutrien Sampah Sayuran

12 November 2024 01:45

BERITA TERBARU

Mau Perjalanan Dalam Kota Jakarta Nyaman? Sewa Hiace Luxury Saja

Mau Perjalanan Dalam Kota Jakarta Nyaman? Sewa Hiace Luxury Saja

16 May 2025 21:32
Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

16 May 2025 07:56
Memilih antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza

Memilih antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza

12 May 2025 21:03
QurbanIZIaja, Inovasi Qurban Olahan untuk Warga Pedalaman dan Gaza

QurbanIZIaja, Inovasi Qurban Olahan untuk Warga Pedalaman dan Gaza

6 May 2025 21:51

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Mau Perjalanan Dalam Kota Jakarta Nyaman? Sewa Hiace Luxury Saja

Mau Perjalanan Dalam Kota Jakarta Nyaman? Sewa Hiace Luxury Saja

16 May 2025 21:32
Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

16 May 2025 07:56
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia