MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada generasi muda Indonesia baik siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun mahasiswa perguruan tinggi untuk memulai langkah menjadi Interpreneur dan tidak takut untuk memulai berbisnis.
“Lakukanlah, mulailah segala sesuatu yang berkaitan dengan entrepreneurship, kewirausahaan, kewiraswastaan itu dengan sebuah perjuangan,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Peluncuran HIPMI Go to School, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (27/3/2017).
Jokowi mengatakan, jatuh bangun dalam bisnis merupakan langkah meraih kesuksesan dalam berbisnis karena semakin sering mengalami jatuh bangun, maka mereka akan semakin matang. “Gelombang apapun yang datang, bisa kita selesaikan dengan baik,” ujarnya.
Dijelaskan, era ke depan akan menjadi sebuah era kompetisi yang sengit, persaingan yang sengit antar individu, antar pengusaha, antar negara. Era keterbukaan ini, lanjut Presiden, tidak bisa disetop lagi, ditolak-tolak lagi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi memberi contoh mengenai business process outsourcing (BPO), di mana meskipun Indonesia punya kekuatan dalam bidanh ini, namun Indonesia masih kalah dengan negara lain.
“Kita punya kekuatan di sini, misalnya desain, grafis, animasi, aplikasi/software ke depan ini akan memegang peran, dan pasar yang kita kelola sekarang ini masih sangat kecil sekali,” ujarnya.
Menurut Jokowi, Peluang BPO di Indonesia masih sangat menjanjikan karena yang masuk ke bidang ini masih sangat kecil. Padahal menurut Jokowi hampir 100 persen ini adalah bisnisnya anak-anak muda, bukan anak-anak tua.
Jokowi meminta Munas HIPMI dapat merumuskan apa yang diungkapkannya ”Rumuskan yang konkret, tapi jangan minta-minta sesuatu. Lagunya harus sudah berbeda, anak-anak muda lagunya harus berbeda. Yang kedua, libatkan rakyat di situ. Ada inti, ada plasma. Yang ketiga, orientasikan produk itu ke ekspor, jangan ke dalam negeri,” tutur Presiden.(MH007)