• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Citizen Artikel

Bung Hatta, Pancasila dan PKI

by Media Harapan
2 June 2017 23:05
in Artikel, Citizen
0

Oleh: Dr. Adian Husaini
(Pembina Pesantren At-Taqwa Depok).

Pada Januari, 1966, penerbit Angkasa Bandung menerbitkan sebuah buku kecil (hanya 16 halaman), karya Mohammad Hatta (Bung Hatta), berjudul “Pancasila Jalan Lurus” (Ejaan disesuaikan EBI). Bung Hatta membuka tulisannya dengan ungkapan: “Sejak percobaan merebut kekuasaan negara oleh Gestapu/PKI gagal dan ABRI bersama-sama dengan ormas-ormas golongan agama dan nasional bertindak bahu-membahu untuk mengikis gerakan PKI sampai ke akar-akarnya, banyak terdengar suara yang menyatakan kekuatirannya bahwa “Revolusi akan menyeleweng ke kanan.”

“Benarkah pendapat itu?” Bung Hatta bertanya, dan menjawab sendiri pertanyaanya: “Revolusi Indonesia yang dicetuskan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, yang disemangati oleh Pancasila, tidak mengenal jalan kanan dan jalan kiri, hanya mengenal jalan lurus yang diridhai Tuhan Yang Maha Esa.”

Menurut Bung Hatta, tujuan Revolusi Indonesia itu ialah memerdekakan Indonesia dari genggaman imperialisme dan kolonialisme segala macam, baik politik dan ekonomi maupun ideologi, dan membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Tujuan itu diakui oleh Bung Hatta merupakan tugas yang teramat berat. Untuk itulah, tulis Sang Proklamator, “… bangsa kita memerlukan bimbingan dari Yang Maha Kuasa. Itulah sebabnya maka negara kita berdasarkan Pancasila.”

Bung Hatta mengingatkan kembali akan komitmen para pemimpin rakyat Indonesia yang dengan ikhlas mengakui: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Karena itulah, Bung Hatta mengajak bangsa Indonesia agar jangan mempermainkan Pancasila, dan hanya menggunakan Pancasila sebagai “lip service” saja. Kata Bung Hatta: “Pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam artinya, tidak dapat dipermain-mainkan. Tidak saja berdosa, sebagai manusia kita menjadi makhluk yang hina, apabila kita mengakui dengan mulut dasar yang begitu tinggi dan suci, tetapi di hati tidak dan diingkari dengan perbuatan.”

Menurut Bung Hatta, Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi hanya hormat menghormati agama masing-masing, melainkan menjadi dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran dan persaudaraan.

“Dengan dasar ini sebagai pimpinan dan pegangan dalam kesatuan Pancasila, pemerintahan negara pada hekekatnya tidak boleh menyimpang dari jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan keselamatan masyarakat, perdamaian dunia yang abadi serta persaudaraan bangsa-bangsa,” demikian tegas Bung Hatta.

Selanjutnya dijelaskan Bung Hatta, bahwa pengakuan kepada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, mewajibkan manusia untuk berlaku suci dalam hidupnya, menentang segala yang kotor, dalam keadaan maupun perbuatan. Pengakuan itu pun mewajibkan manusia untuk melenyapkan segala yang buruk dan membangun segala yang baik untuk menyempurnakan bumi Allah sebagai tempat kediaman manusia sementara dalam perjalanan ke alam baka.

PKI Biadab

Risalah kecil Bung Hatta (Pancasila Jalan Lurus) itu pun mengupas beberapa penyelewengan Pancasila dalam sejarah. Salah satunya oleh PKI yang menyalahgunakan konsep Nasakom-nya Bung Karno. Berikut penjelasan lengkap Bung Hatta:
“Presiden Soekarno mempunyai tujuan yang baik dengan menciptakan nasakom itu, yaitu menghilangkan sistem “free fight democracy” dan menggantinya dengan dasar kerjasama dengan musyawarah antara 4 golongan yang berpengaruh dalam masyarakat: golongan nasional, golongan agama, golongan komunis dan golongan karyawan. Tetapi dari semulanya sudah dapat diduga, bahwa maksud baik Presiden Soekarno itu akan disalahgunakan oleh PKI untuk memperkuat kedudukannya dalam masyarakat dan dalam pemerintahan. Nasakom bagi PKI hanya dipergunakan sebagai batu loncatan untuk merebut kekuasaan, seperti dilakukannya dengan gerakan 30 September 1965. Kaum komunis bukan komunis dan leninis, apabila tujuannya lain dari merebut kekuasaan selekas-lekasnya untuk mengkomuniskan seluruh dunia. Pancasila tidak pernah diakuinya dan tidak dapat diakuinya karena bertentangan dengan filsafat sosialnya: materialism, anti-Tuhan. Tetapi sebagai taktik, PKI mengakui bahwa Republik Indonesia – bukan mereka – berdasarkan Pancasila. Mereka menggoncengi pemerintahan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila itu hanya sebagai jalan untuk merebut kekuasaan. Apabila mereka sudah berkuasa, dasar Pancasila itu mereka hapuskan, diganti dengan dasar komunisme dan materialisme dialektik. Tetapi dalam hal ini hukum dialektik itu berlaku pula terhadap PKI sendiri. Dengan tindakannya yang biadab dalam percobaan merebut kekuasaan yang dapat dipatahkan oleh ABRI atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, ia menghidupkan lawannya yang lebih besar. Pendukung-pendukung negara Pancasila berjangkit seperti orang yang tersentak dari tidurnya. Semangat Pancasila bergelora kembali.”

Demikian penjelasan singkat Bung Hatta tentang Pancasila dan kebiadaban PKI. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi bangsa kita, kini dan esok. (***)

Comments

comments

Previous Post

Zeng Wei Jian: Kontra Teror Naive

Next Post

Wakil Walikota Solok Serukan Tim Terpadu Sosialisasikan Keamanan Pangan

Media Harapan

Next Post

Wakil Walikota Solok Serukan Tim Terpadu Sosialisasikan Keamanan Pangan

BERITA POPULER

Bung Hatta, Pancasila dan PKI

2 June 2017 23:05
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

3 April 2019 23:32
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Judi Offline

Judi Offline

6 November 2023 23:19
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia