Penulis: Agus Aswandi SP
Saya jadi merasa ada yang salah dan aneh hari ini, semenjak diumumkannya seorang pasien yang meninggal positif Corona (Covid-19) oleh Gubernur pagi tadi, suasana media sosial menjadi heboh, berseliweran poto korban yang positif, padahal setau saya di tempat lain ketika ada pasien dinyatakan positif maka identitas nya di sembunyikan.
Hanya di sebutkan pasien 00 misalnya, tidak kemudian disebarkan poto nya, tidak kemudian disebarkan organisasinya.
Dan yang lebih aneh lagi, masyarakat pengguna media sosial menjadi seperti kehilangan norma, kenapa saya kan begitu, seharus nya ketika ada yang meninggal maka sama-sama kita doakan semoga Almarhum diterima disisi Allah SWT, dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan, keihklasan melepas almarhum, ini malah rami-rami memposting poto almarhum, memyebarkan vidio bahwa almarhum pernah shalat di masjid bersama orang-orang tertentu (dan ternyata itu hoax).
Coba bayangkan kalo pasien positif covid-19 itu Ayah anda, ibu anda, adik atau kakak kandung anda, kemudian dibuat begitu,… Saudaraku anda harusnya ikut merasakan sedihnya keluarga yang ditinggalkan, saudaraku kucing kesayangan kita saja meninggal kita sedih, apalagi itu anggota keluarga kita.
Ayo kita tetap menjaga etika kita, toh positif Corona itu bukan lah sebuah aib, bukan hal yang memalukan sehingga harus dieksploitasi menjadi berita yang luarbiasa, dibuat layaknya seperti teroris, atau hal yang memalukan jika terkena, tapi semoga kita senantiasa dijauhkan dari wabah virus corona.
Saudaraku dan lebih parahnya lagi, musibah yang dialami oleh pasien posotif ini dibuat menjadi kepentingan politik oleh sekelompok orang, di gunakan untuk menyerang lawan politik, di buat heboh seolah pilkada itu besok, sehingga harus dieksploitasi sebagai bahan popularitas, mengenjot elektabilitas.
Saudaraku ayo pakai hati nurani, pakai otak, ini bencana, kita tidak tau entah besok kita atau saudara kita, atau orang-orang terdekat kita yang di nyatakan positif, karena virus corona ini tidak memandang suku, organasasi, partai politik, jenis kelamin, usia, semua bisa terkena.
Saudaraku, Anda tau bahwa pasien yang dinyatan dinyatakan positif oleh Gubernur melalui siaran pers nya hari ini adalah seorang pendakwah, seorang jamaah salah satu organisasi, dia berjalan dari masjid ke masjid, kampung kekampung, menyerukan kepada umat muslim untuk memakmurkan masjid, mengajak umat muslim di sekitar masjid untuk mendirikan shalat secara berjamaah di masjid, mulia sekali saudaraku apa yang didakwah nya, apakah anda lebih baik dari yang almarhum kerjakan?
Ayo evaluasi diri kita saudaraku, karena kita belum tentu lebih baik dari almarhum, mari kita doakan alamarhum semoga husnul khatimah, diterima amal perbuatan baiknya disisi Allah, SWT, dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran, kelapangan hati, ikhlas menerima musibah ini.