MEDIAHARAPAN.COM – Lima orang tewas dan sekitar 40 terluka di London pada Rabu waktu setempat (22/3), setelah mobil menabrak pejalan kaki dan diduga terinspirasi tindakan penyerang yang menikam seorang polisi dekat dengan parlemen Inggris.
Orang yang tewas termasuk penyerang dan polisi yang terkena tikaman pisau. Tiga korban lainnya ditabrak mobil yang melaju di Westminster Bridge sebelum menabrak pagar luar parlemen.
Perdana Menteri Theresa May mengutuk serangan itu sebagai tindakan sakit jiwa dan bejat.
“Lokasi serangan ini tidak ada kecelakaan,” katanya dalam sebuah pernyataan di luar kantornya di Downing Street, akhir malam seperti dilansir Reuters.
“Teroris memilih untuk menyerang di jantung ibu kota kami, di mana orang-orang dari semua bangsa, agama dan budaya datang bersama-sama untuk merayakan nilai-nilai kebebasan, demokrasi dan kebebasan berbicara.”
Setiap usaha untuk mengalahkan nilai-nilai tersebut melalui kekerasan “ditakdirkan untuk gagal”, kata May.
Mark Rowley, petugas kontra-terorisme senior Inggris, mengatakan kepada wartawan serangan itu dimulai ketika mobil itu didorong mendekat I Westminster Bridge, memukul dan melukai anggota masyarakat dan tiga polisi.
“Sebuah mobil kemudian jatuh di dekat parlemen dan setidaknya satu orang, bersenjata dengan pisau, terus menyerang dan mencoba untuk masuk parlemen,” kata Rowley.
Ini adalah serangan paling mematikan di London sejak empat teroris menewaskan 52 penumpang kommuter dalam pemboman bunuh diri bulan Juli 2005 silam.
Wartawan Reuters yang berada di dalam parlemen mendengar ledakan keras dan tak lama setelah itu melihat terduga teroris memegang pisau dan polisi yang ditikam keduanya tergeletak di halaman dalam gerbang parlemen. Polisi yang tewas diidentifikasi sebagai Keith Palmer, 48 tahun. (MH029)