Oleh: Zeng Wei Jian
MEDIAHARAPAN.COM – As a prominent global player, George Soros punya pengaruh dalam politik Amerika. Kekayaannya tembus $ 25 milyar. Termasuk 30 orang terkaya di dunia. Tahun 2011, dia dapet predikat “the single most destructive leftist demagogue in the country.”
Sebagai atheist, Soros mengklaim diri sebagai “some kind of god, the creator of everything”. Ngga heran bila dia dinilai mengidap delusi. Minimal schizopherenia.
Selain punya posisi sebagai most senior advisor bagi Paus Francis, Soros is a major backer of Hillary Clinton. Ngga heran bila Hillary menjual agenda liberal, free abortion, open border, gay marriage dan socialism slash komunis.
Di Australia, Soros’ Open Foundations Society merupakan donor bagi GutUp!, sebuah NGO yang mengkampanyekan liberalisasi aborsi dan same-sex marriage.
Di Amerika, Soros aktif menggalang dana untuk Obama. Tahun 2004, dia mengucurkan 23.58 juta dollar kepada 527 grup anti Bush. Tahun 2016, Soros memberi donasi 1 juta dollar kepada Moveon.Org yang sering merilis aksi violence anti Trump.
Hillary pernah berkata, “We need people like George Soros, who is fearless and willing to step up when it counts.”
Pengaruh global Soros dirasakan sampe Iran. Spiritual leader, Sayyid Ali Hosseini Khamenei menyatakan Soros berpartisipasi dalam proyek destabilisasi dan tumbangkan Presiden Mahmoud Ahmedinejad. Sayyid menyebut Soros sebagai “an evil Zionist-American multi-billionaire”.
Sebagai zionist, Soros punya paradigma One World Order. Di bawah komando Yahudi, tentunya.
Ngga heran bila Soros anti semua negara. Termasuk Amerika. Belakangan, Soros mendukung The China Rising sebagai contra-balance Amerika. Dia juga seolah pro Islam masuk Eropa. Tujuannya, ciptakan global disorder agar pemerintahan dan nasionalisme jadi lemah. Sekularisme, liberalisme, aliran sesat dan pseudo anti racial movement didorong untuk menghancurkan dominasi old order. Padahal, sebagai Yahudi, Soros anti segala-galanya.
Pola praxis Soros mudah diditeksi. Biayai NGO Liberal pro aborsi, LGBT, minoritas dan aliran sesat. Mengatas-namakan HAM, pluralisme, modernitas dan humanity. Hidupkan fosil komunis. Kuasai media, lancarkan bully, character assasination, ciptakan figur boneka, eksploitasi ketamakan selebritis secara massif dan injak hukum atas nama demokrasi. Semuanya itu, demi Jews Agenda.
THE End