MEDIAHARAPAN.COM, Gaza – Kelompok perlawanan Hamas mendukung keputusan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menunda semua perjanjian yang ditandatangani dengan Israel.
Kelompok yang bermarkas di Gaza itu mengatakan pada Kamis (25/7) dalam sebuah pernyataan tertulis, bahwa pemerintah berbasis di Ramallah telah mengambil langkah ke arah yang benar.
Abbas mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa semua perjanjian yang ditandatangani dengan Israel telah ditangguhkan.
“Kami tidak akan tunduk pada perintah dan adu domba dengan kekerasan di Yerusalem dan di tempat lain,” katanya, mengacu pada pembongkaran terhadap puluhan rumah Palestina oleh Israel di Yerusalem Timur yang diduduki.
Hamas juga mengatakan keputusan itu sejalan dengan “proses yang sulit” yang sedang dilakukan Palestina.
Ia menambahkan bahwa orang-orang sedang menunggu “realisasi segera” dari keputusan tersebut.
Hamas juga menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional, menghentikan koordinasi keamanan dengan pasukan pendudukan dan pembebasan tahanan politik.
Pada hari Senin, buldoser dikawal ratusan tentara Israel bergerak ke lingkungan Wadi Homs di Yerusalem Timur dan mulai meratakan beberapa bangunan di daerah itu.
Otoritas Israel mengklaim bangunan itu dibangun tanpa izin. (Anadolu/bilal)








