MEDIAHARAPAN.COM, Bengkulu – aksi demo Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengenai persoalan SDN 62 mendapat tanggapan hangat dari anggota DPRD Kota Bengkulu,Kamis (29/8/2019)
Anggota DPRD kota Bengkulu Dediyanto mengatakan bahwa tuntutan IMM Bengkulu agar pihak Pemkot mengganti rugi biaya pindah sekolah siswa SDN 62 dari pindah ke sekolah lain sebenarnya sudah dijelaskan kepada orangtua siswa pada saat pertemuan beberapa waktu yang lalu di Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.
“Pemkot melalui Diknas Pendidikan justru memfasilitasi siswa-siswi SDN 62 yang menginginkan pindah sekolah secara gratis. Ini sudah jelas, gratis,” kata Dedi
Selain itu, langkah yang telah diambil Pemkot beberapa waktu lalu dengan memindahkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ke SDN 51 dan SDN 59 adalah solusi terbaik di tengah kondisi disegelnya SDN 62 oleh ahli waris.
“Pemkot menyediakan Bus Pelajar untuk proses mobilisasi antar jemput siswa SDN 62 yang belajar di SDN 51 dan SDN 59 Yang di monitor langsung Walikota” tegas Dediyanto
Dediyanto juga menyayangkan hearing yang dilakukan dengan mahasiswa IMM dilokasi para murid SDN 62 melakukan kegiatan belajar mengajar tersebut, Wali murid dan IMM menjanjikan akan ada pihak ahli waris agar bisa menjelaskan runut persoalan versi ahli waris tapi malah tidak ada sama sekali ahli waris yang hadir,
“Kita sudah datang sesuai permintaan wali murid dan adek-adek mahasiswa serta siap mendengarkan persoalan langsung dari ahli waris, tapi malah kecul tidak ada ahli waris yang hadir padahal sudah menggaransi bakal ada Ahli Waris” ujar Dediyanto.
Selanjutnya Dediyanto menambahkan didepan mata publik kita pihak legislatif berkomitment untuk melindungi anak-anak dan itu clear hari ini Kamis (29/8/2019) ujar Dediyanto kepada MEDIAHARAPAN.COM
Terkait kondisi psikologis siswa, Dediyanto juga mengatakan, Walikota Helmi dan Wawali Dedy Wahyudi sudah pernah mengunjungi dan berinteraksi langsung dengan siswa–siswa SDN 62 di lokasi sekolah sementara. Dari dialog yang ada, terlihat kondisi siswa-siswa itupun tetap senang dan bahagia tidak ada masalah.
“Justru ini kemudian terlihat seperti menjadi masalah ketika siswa siswi SDN 62 ini digerakkan untuk turun ke jalan, melakukan aksi demo di jalan dan meminta minta sumbangan,” tambah Dedi.
Kita ada sedikit kecurigaan bahwa ada pihak yang sedang bermain di air keruh ini “Apa mungkin siswa SD bisa memesan banner untuk demo, membuat atribut kotak sumbangan dan lain sebagaimananya. Justru yang harus dicari saat ini siapa dalang yang melibatkan siswa siswi ini,” tutupnya. (RAS)










