Sukabumi,MEDIAHARAPAN.com – Muktamar Notaris Muslim Indonesia (NMI) ke-4 kembali memilih Herry Sosiawan sebagai Ketua Umum (ketum) NMI perode ke -5 masa bakti 2020-2023. Herry Sosiawan dalam pidato pelantikan menyampaikan misi agar “kantor atau sekretariat NMI berbasis Masjid, cita-cita ini tidak muluk-muluk NMI memilik Masjid sendiri, Jakarta akan menjadi contoh NMI mendirikan Masjid dan dilingkungan Masjid Sekretariat NMI ada.”
Kalangan Notaris yang tergabung dalam organisasi perkumpulan NMI menggelar Muktamar ke-4 (empat). Muktamar ini merupakan forum tertinggi seperti kongres atau Musyawarah Nasional (Munas) masa bakti kepengurusan 2017-2020. Muktamar ke 4 NMI berhasil merumuskan platform, program serta memberikan mandat pada pengurus 2020-2023 terpilih.
Muktamar NMI ini dirangkai dengan acara puncak kegiatan Milad ke-4 NMI, lokasi Muktamar di Pondok Tahfizh Qur’an dan Mubaligh Notaris Muslim Indonesia (PTQM NMI), Caringin, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 2 Desember 2020.
Peserta Muktamar berasal dari enam Koordinator Wilayah (Korwil) NMI seluruh Indonesia mencapai 300 peserta. Bukan hanya luring (offline), sebagian para peserta juga mengikuti Munas secara daring (online). Ketua Umum terpilih Herry Sosiawan, terpilih kembali untuk periode kedua, yakni masa bakti 2020-2023.
Dalam pidato sambutan setelah dilantik sebagai ketua umum, Herry Sosiawan mengatakan, dirinya berharap dalam tiga tahun kepengurusan yang akan datang program yang belum bisa dicapai pada periode sebelumnya dapat tercapai dan kekurangan pada periode sebelumnya dapat diperbaiki.

“Ada satu cita-cita yang ingin saya capai, tidak muluk-muluk, saya ingin NMI mempunyai masjid sendiri, kita mulai didirikan di Jakarta,” kata Herry. Setelah di Jakarta bisa membangun masjid, kata Herry, ia ingin mendorong setiap Korwil untuk melakukan hal yang sama. Di lingkungan Masjid itulah kemudian dibuat Sekretariat NMI. Secara organisasi, Herry mengatakan pada tahun pertama ia menargetkan penambahan tiga Korwil. Sehingga dalam tiga tahun kepengurusan dapat bertambah sembuilan Korwil baru.
Selain Muktamar, puncak Milad keempat NMI juga diadakan pembagian mushaf Al-Qur’an dan pengumuman pemenang lomba MTQ secara virtual. MTQ Virtual NMI I diikuti oleh 43 peserta.
Sebelumnya, NMI juga telah menggelar sejumlah kegiatan bakti sosial kepada masyarakat. Tidak hanya di Jakarta, kegiatan serupa juga dilakukan oleh Korwil-korwil NMI di seluruh Indonesia. Di Jakarta, pada Sabtu, 28 November 2020 lalu, NMI membagikan sejumlah paket sembako kepada Satpam lingkungan dan tukang ojek di sekitar Sekretariat NMI di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan donor darah bekerja sama dengan PMI Tangerang.
Menurut Ketua Pengabdian Masyarakat NMI, Shinta Dewi, “kondisi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan mengakibatkan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) mengalami kekurangan. Karena itu pihaknya berinisiasi menggelar donor darah sebagai cara untuk membantu sesama”.
Notaris Muslim Indonesia (NMI) terbentuk pada momentum Aksi Super Damai 212, 2 Desember 2016 silam. Perkumpulan ini dimaksudkan sebagai wadah notaris muslim seluruh Indonesia untuk saling tolong-menolong, bersilaturahmi dalam kebaikan, religius dalam syiar dengan kontribusi pengabdian dalam masyarakat sesuai bidang ilmu dan profesi, serta mengedepankan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan berprofesi.
NMI telah melakukan beragam kegiatan. Dalam bidang dakwah misalnya, NMI memfasilitasi para anggotanya untuk pengajian rutin dan tahsin Al-Qur’an. Untuk pendidikan dan pesantren, NMI memiliki dua pesantren binaan, yakni Pesantren Tahfiz Al-Qur’an di Sukabumi dan Pesantren IT Muslimah di Yogyakarta. Dalam bidang sosial, selain menggelar bakti sosial, NMI juga telah aktif membantu masyarakat korban bencana, seperti di Lombok, NTB dan Palu, Sulawesi Tengah. []