MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Musisi dan pegiat ekonomi kreatif, Anang Hermansyah, mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk berinovasi. Agar para pekerja di sektor tersebut dapat bertahan saat terkena imbas virus Corona atau Covid-19.
“Perlu ada rumusan dan formulasi agar pelaku di sektor pariwisata dan ekraf ini dapat terbantu,” kata Anang dalam siaran persnya, Kamis (26/3/2020).
Menurut mantan anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 itu, dampak wabah Corona terhadap industri kreatif dapat diminimalisir. Dengan catatan, sistem big data mengenai lagu telah terbentuk. Khususnya, terkait penarikan hak cipta dan royalti pencipta dan penyanyi lagu.
“Semoga situasi saat ini menjadi pemantik untuk segera dibentuk sistem big data musik Indonesia. Karena kalau big data sudah terbentuk dengan baik, maka akan jelas dan transparan pembagian royalti yang diterima penyanyi dan pencipta lagu,” urai penasehat Ferderasi Serikat Musik Indonesia (FESMI) tersebut.
Musisi asal Jember ini menambahkan, banyak pekerja seni yang beraktivitas di cafe terdampak imbas wabah Corona. Padahal, lanjut Anang, mereka menggantungkan hidupnya melalui pertunjukan di cafe-cafe.
“Kafe, rumah karaoke dan tempat pertunjukan tutup. Banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya di sektor ini. Tidak sedikit dari mereka yang masih menyicil pembelian alat musiknya. Ini kenyataan yang diterima pekerja seni. Termasuk profesi lainnya yang juga terimbas wabah Corona,” demikian Anang. (Cecep Gorbachev)










