MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Society 5.0 atau era masyarakat 5.0 yang mana aplikasi kemajuan teknologi digital berpusat pada manusia. Hal itu justru menuntut dunia pendidikan harus terus berpacu dan mempersiapkan generasi yang mampu dan siap menghadapi kemajuan teknologi itu kedepan.
Dunia Pendidikan terus berkembang memasuki era yang sangat penting. Tidak saja dalam memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan optimal, melainkan juga upaya pentingnya menentukan kelanjutan pendidikan itu sendiri.
Dunia pendidikan saat ini memiliki tantangan yang kian kompleks dan menuntut kesiapan dan pemikiran yang sangat serius. Kita dihadapkan pada suatu perubahan yang cepat, sebagai akibat bergulirnya era revolusi industri 4.0. Kemajuan teknologi ini memungkinkan otomatisasi di hampir semua bidang.
Dunia pendidikan mesti ramah dengan era society 5.0, dunia pendidikan perlu mempersiapkan dan meningkatkan kompetensinya, seperti memiliki karakter yang kuat terutama dalam keterampilan kepemimpinan, keterampilan IT Literacy sebagai fitur utama dari era society 5.0 itu sendiri, terutama keterampilan berbahasa asing.
Dekan Fakuktas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Batusangkar Dr. Sirajul Munir, M.Pd kepada media ini, Selasa (24/09) melalui Humas IAIN Batusangkar menyebutkan, dalam menghadapi tantangan tersebut akan mencoba untuk mengedukasi, menyelesaikan masalah sosial, yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata, dalam sebuah konferensi yang membahas Inovasi dalam Pendidikan Islam, dengan konsep Konferensi Internasional Tentang Pendidikan yang ke-4, di Hotel Emersia dan Resort Batusangkar.
Mengangkat tema, “Inovation in Islamic Education Challenges and Readiness in Society 5.0” dan akan dilaksanakan pada tanggal 25-26 September 2019 di Hotel Emersia & Resort Batusangkar dan Kampus I IAIN Batusangkar.
Sirajul Munir mengatakan akan menghadirkan narasumber-narasumber yang berkopeten dalam bidangnya yakni Prof. Magdy Bahig Behman (Eastern Mennonite University, Virginia-USA), Mark Heyward, Ph.D (University of Tasmania, Australia), Dr. Sulaiman Hassan Sulaiman El Warfali (University of Tripoli, Libya), Prof. Reevany Bustami, BA., MA., Ph.D (University Sains Malaya, Malaysia), Prof. Ganefri, Ph.D (State University of Padang, Indonesia) dan Dr. Wahidah Fitriyeni, S.Psi., MA (IAIN Batusangkar, Indonesia).
Pada kesempatan yang sama Dr. Fadriati, M.Ag ketua ICoE-4 ini meyampaikan event tahunan FTIK IAIN Batusangkar akan menghadirkan peserta sebanyak 300 orang dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa, yang terdiri dari partisipan dan presenter turut ambil bagian pada parallel session ini.
“Kegiatan ICoE-4 ini merupakan salah satu wujud nyata FTIK untuk mengulang kesuksesan tahun lalu, kegiatan ini juga merupakan sarana bagi seluruh tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta berbagai elemen lain dari masyarakat untuk menuangkan ide-idenya dalam artikel bentuk tulisan dan dipublikasi pada jurnal yang terindeks scopus dan jurnal terakreditasi nasional.”ucap Fadriati,”(Irfan F).