MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Guna memastikan kesiapan pelaksanaan Test Event Asian Para Games 2018, Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) melaksanakan apel kesiapan pengamanan yang dipusatkan di Gelora Bung Karno Jakarta (23/06).
Apel kesiapan langsung dipimpin oleh Ketua Umum INAPGOC, Raja Sapta Oktohari dan dihadiri para pejabat utama Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya, para pejabat Pemda DKI Jakarta, serta para deputi dan direktur INAPGOC, dan undangan terkait.
Dalam sambutannya, Okto kembali menegaskan, menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Para Games 2018 merupakan sebuah momentum bersejarah, sekaligus wujud kepercayaan dunia internasional, untuk menyelenggarakan ajang olah raga tingkat Asia.
“Bangsa Indonesia mendapatkan kehormatan yang besar, untuk menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018, yang akan digelar tanggal 6 sampai 13 oktober mendatang. Indonesia menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara, yang dipercaya sebagai tuan rumah Asian Para Games tahun ini – setelah gelaran pertama di Kota Guanzhou, China, dan gelaran kedua di Kota Incheon, Korea Selatan,” jelas Okto
Menurutnya, gelaran Asian Para Games 2018 adalah kesempatan baik bagi Indonesia, untuk mewariskan nilai-nilai kemanusiaan dan kesetaraan –selain warisan fasilitas publik– agar warga difabel di Indonesia, bisa memiliki kesempatan yang setara dalam beraktivitas, khususnya dalam berolahraga.
“Berkumpulnya berbagai negara Asia, dalam pesta olahraga multi-event para atlet difabel ini, dapat menjadi kesempatan untuk mengangkat nilai sportivitas dan menjunjung nilai kemanusiaan, meningkatkan hubungan harmonis antara seluruh elemen bangsa,” ungkapnya.
Okto juga berharap, sebagai tuan rumah, semua pihak terkait harus berikan performa terbaik untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh atlet dan penonton, kita wujudkan kelancaran di seluruh elemen pendukung pertandingan.
Demikian pula dengan wisma atlet, yang akan disebut sebagai Para Games Village, akan menghadapi berbagai kemungkinan tantangan dari segi keamanan, yang pasti bisa dicegah oleh kekuatan dan kerjasama Polri dan TNI, serta seluruh personil gabungan yang hadir pagi ini.
“Yang terutama adalah aspek transportasi, dimana citra Indonesia akan tergambar saat test event maupun main event, dari cerminan kemacetan Jakarta. Inilah faktor yang membutuhkan peran besar pihak kepolisian dan dinas perhubungan, serta berbagai instansi terkait, dalam merancang sebuah sistem manajemen lalu lintas terpadu, untuk menciptakan suasana aman, lancer, dan nyaman, sepanjang penyelenggaraan,” jelas Okto
Ketua Umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) ini juga menekankan, dalam pelaksanaan test event ini, harus ditunjukan bahwa Indonesia adalah negara yang ramah bagi kaum difabel. “Seluruh personel keamanan yang terlibat, diharapkan agar selalu mengutamakan komunikasi dan kordinasi, untuk melayani seluruh atlet dan official, para tamu asing, para awak media, selain juga tentunya publik penonton,” pungkasnya.
Dengan waktu pelaksanaan Asian Para Games 2018 yang tinggal sekitar 100 hari lagi, maka INAPGOC akan melaksanakan test event yang bertajuk “Indonesia Para Games Invitational Tournament”, pada tanggal 26 Juni hingga 5 Juli 2018.
Test event nanti akan diikuti oleh setidaknya 400 atlet difabel dari 13 negara, yang akan memperbutkan 222 medali emasi di 5 cabang olah raga – yaitu para atletik, para renang, basket kursi roda, bulu tangkis, dan tenis meja, yang akan berlaga di lima lokasi atau venue pertandingan, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Test event bertujuan untuk menguji kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah, dari sisi perencanaan, operasional, infrastruktur, sumber daya manusia, dan berbagai elemen pendukung lainnya, termasuk utamanya sektor keamanan. Pengamanan test event Asian Para Games 2018, akan melibatkan sekitar dua ribu personel gabungan TNI-Polri.
Setidaknya ada tiga aspek yang menjadi sorotan utama dan menjadi parameter suksesnya gelaran test event, yaitu sports venues atau tempat pertandingan olahraga, para games village atau wisma atlet kemayoran, dan transportasi. Faktor-faktor keamanan, kelancaran, dan kenyamanan di seluruh venue pertandingan, akan sangat bergantung pada kinerja luar biasa seluruh elemen terkait. (*)
Penulis : Ikhsan Tualeka