MEDIAHARAPAN.COM, London – Ribuan demonstran sekali lagi diperkirakan akan turun di London akhir pekan ini, untuk menunjukkan penolakan terhadap “immigration ban” yang ditetapkan Donald Trump dan kunjungannya dijadwalkan ke Inggris.
Protes kelompok, Stand Up To Racism mengatakan “puluhan ribu” orang, termasuk sekretaris rumah bayangan Dianne Abbott, akan bergabung dalam “march” pada hari Sabtu (4/2/2017) dari Kedutaan Besar AS di Grosvenor Square menuju Downing Street.
Aksi ini diikuti lebih banyak peserta dibandingkan aksi London Womens March bulan lalu yang diikuti lebih dari 100.000 orang.
“Akan ada acara kelompok oposisi yang tak kalah besar untuk Mr. Trump di London dengan para pendukung termasuk organisasi-organisasi Muslim, datang ke pusat kota London mengirimkan pesan yang jelas kepada Theresa May bahwa Trump tidak diterima di sini,” kata Sabby Dhalu, dari Stand Up To Racism kepada The Independent.
Kelompok ini telah menyebut kebijakan travel ban Presiden AS sebagai “serangan mengerikan terhadap hak asasi manusia” dan mengatakan bahwa tidak dapat diterima jika Theresa May belum menanggapi dan mengutuk hal ini.
Kebijakan eksekutif Donald Trump menyatakan untuk menangguhkan kembali pemukiman bagi pengungsi, penolakan imigran dan pengungsi dari Suriah serta melarang imigran dari enam negara Timur Tengah yang lain seperti Yaman, Iran, Irak, Libia, Sudan dan Somalia.
Theresa May awalnya berhenti mengkritik kebijakan eksekutif Donald Trump, tetapi kemudian menyebutnya sebagai kebijakan yang memecah belah dan keliru.
Sebuah petisi online yang berjudul “Mencegah Donald Trump membuat Kunjungan Kenegaraan ke Inggris” juga telah mengumpulkan lebih dari 1,8 juta tanda tangan. (ze)