MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta (01/04/19) – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyebut Mabes Polri harus turun tangan menyelidiki dugaan pengerahan kapolsek untuk menggalang dukungan bagi petahana di Pemilu 2019 di Garut. Pria yang kerap disapa Bamsoet itu juga menilai pemeriksaan itu diperlukan untuk mengantisipasi benturan-benturan politis. Ia tak memungkiri ada potensi negatif jika kasus ini tak segera ditelusuri.
“Nantikan bisa dilihat fakta-fakta apa itu isapan jempol, apakah itu betul,” imbuhnya.
“Dan di polisi punya perangkat namanya propam (profesi dan pengamanan), barang kali tepatnya Mabes Polri menerjunkan propam untuk melakukan pemeriksaan apakah laporan itu benar,” kata Bambang kepada jurnalis di kompleks parlemen, Senin (1/4).
Kendati demikian, Bamsoet tidak yakin terhadap pengakuan Sulman tersebut. Ia berpendapat ada doktrin dan hukuman bagi aparat polisi yang berpihak dalam pemilu.
“Seseorang ngaku kan bisa aja rekayasa sejauh tidak ada bukti-bukti. Saya bisa aja bilang kamu nyuruh saya tapi kan enggak ada bukti-bukti,” pungkas Bamsoet.
Sementara itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian nampak menghindari kehadiran wartawan saat menghadiri Upacara Pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus), di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin, (1/4). Tito lebih sering menunduk dengan muka masam. Ia enggan menjawab satu pun pertanyaan yang dilayangkan awak media.