MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) kecewa atas Sikap Presiden yang tidak mau berjumpa langsung dan menerima perwakilan Mahasiswa yang ingin menyampaikan Pernyataan sikap.
Jokowi cuma mengutus Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, untuk menemui tiga orang perwakilan Mahasiswa yang melakukan unjuk rasa didepan Istana Negara
Para perwakilan mahasiswa yang dipimpin langsung oleh Koordinator BEM SI Bagus Tito Wibisono. ini diterima di Kantor Staf Presiden (KSP) sekitar Pukul 16.00 WIB.
Diluar Istana mahasiswa masih terus berorasi, ketika mengetahui bahwa perwakilan mereka tidak diterima langsung oleh Presiden mahasiswa menyatakan kekecewaannya, dan menganggap sikap Presiden jantan.
“Kecewa kalo cuma ditemui Teten Masduki, Presiden ada didalam Istana tapi tidak mau menerima perwakian mahasiswa secara langsung, malah menyuruh Kepala Staf Kepresidenan” ujar seorang mahasiswa yang disambut dengat sahutan “Pengecut” oleh mahasiswa lainnya.
Kekecewaan itu membuat mahasiswa bertahan didepan istana hingga malam, hingga akhirnya pihak Polda Metro Jaya turun melakukan negosiasi agar mahasiswa membubarkan diri karena batas waktu unjuk rasa sudah habis. namun sebagian mahasiswa tetap ngotot untuk bertahan.
Pasca pertemuan dengan teten Masduki, Koordinator BEM SI, Bagus Tito menegaskan, jika dalam waktu 90 hari ditemukan pelanggaran, tidak ada evaluasi kebijakan dan tanggapan dari Pemerintah maka mahasiswa mengancam akan menggulirkan reformasi jilid II. (Ang)