MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Maulid Nabi Besar Muhammad,SAW sebagai benteng umat Muslim baik itu bagi generasi penerus maupun kita para orang tua. Karena kemajuan zaman atau era modernisasi telah menjadikan negara Indonesia sudah mencapai tahap pemikiran modern.
Perubahan manusia menuju kearah masyarakat yang lebih maju tersebut tidak menutup kemungkinan akan merubah pola berfikir dan bersikap umat muslim kearah yang lebih maju juga. Terlebih saat ini kemajuan industri yang sudah memasuki fase keempat atau yang dikenal refolusi industri 4.0 (four point zero).
Four point zero sebagai tren otomatis dalam teknologi pabrik akan memudahkan masyarakat mengakses sesuatu product atau jasa hanya dalam genggaman. Dari itu perlunya bagi kita untuk bersikap bijak dalam menghadapi kemajuan teknologi dan era globalisasi, jika tidak kita akan tergerus baik itu cara berfikir maupun keimanan kita sebagai umat muslim.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma, SH ketika menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad. SAW 1441 H, Minggu (22/12) di Pondok Pesantren Jabal Rahmah Nagari Koto Batu Kecamatan Sungai Tarab.
Wabup katakan dengan diadakannya peringatan Maulid Nabi atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya ini dapat menjadi benteng keimanan umat muslim terutama generasi muda.
“Saya apresiasi dan sampaikan ucapan terima kasih pada pengurus Pondok Pesantren Jabal Ramah dan masyarakat serta generasi muda di nagari yang telah bahu-membahu mengangkat acara ini, “ucapnya.
“Dengan lahirnya Nabi Besar Muhammad. SAW adalah rahmad bagi kita Umat Muslim, suri tauladan yang baik, dan menjadi contoh bagi kita. Tidak lama lagi pergantian tahun masehi untuk itu isilah dengan kegiatan keagamaan, “pesan Zuldafri.
Sebelumnya Camat Afrizal juga puji masyarakat Nagari Koto Baru yang kompak dan saling bekerja sama, seperti halnya dalam pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad. SAW tersebut.
“Masyarat Nagari Koto Baru sangat kompak, dalam mengangkat acara ini masyarakat saling bekerja sama, bahkan para bundo kanduang secara swadaya membawa dulang atau jamba untuk perhelatan ini, “ucapnya.
Afrizal juga katakan beberapa waktu lalu pasca longsong dan banjir di beberapa titik di Kecamatan Sungai Tarab, masyarakat turun bergotong royong untuk membersihkan material.
Sekaitan dengan peringatan Maulid Nabi, Afrizal ucapkan terima kasih pada pihak Pondok Pesantren, Pemerintah Nagari Koto Baru dan masyarakat, serta berharap agar peringatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun.
Sementara itu tausiah agama oleh Ulama Internasional dari Universitas Al-Azhar Mesir Syekh Walid Hamdi, LC, MA menyampaikan dalil-dalil tentang Maulid Nabi Besar Muhammad.SAW. Ia mengatakan bahwa memperingati maulid nabi yang memberikan manfaat bagi kaum muslimin itu boleh.
Syekh Walid juga menyebutkan jika hari kelahiran Nabi Muhammad,SAW pada hari Senin hari yang penuh berkah, maka itu baik untuk berpuasa.
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, yang diterjemahkan, “Hari tersebut adalah hari Aku dilahirkan, hari Aku diutus, atau diturunkannya wahyu untuk ku” (HR. Muslim, 1162).
“Syekh Ibn Taimiyah dalam kitab igtidha’ as-Shiratil Mustaqim mengatakan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad. SAW tidak bertentangan dengan Alqur’an dan Sunnah, Syekh ini berpendapat bahwa Ia mengikuti pendapat Imam Syafi’i. Sebab pendapat Imam Syafi’i peringatan maulid nabi memberi manfaat kepada orang banyak, apa manfaatnya?, yang pertama silaturrahim, yang kedua mahabbah (mencintai dan merasa senang) sesama muslimin, memperkokoh keimanan umat muslim dan ini adalah salah satu tujuan dari Agama Islam itu, “ucap Syekh Walid yang diterjemahkan oleh pimpinan pondok pesantren tersebut.
Syekh Walid juga menyampaikan umat Islam saat ini tentang memahami antara ‘aqidah dan haqiqat campur aduk, tidak dapat membedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
Tempat terletaknya haqiqat pada nafsu, sedangkan ‘aqidah terletak pada akal. Bila mana akal tidak dikotori oleh hawa dan wujud waham maka akal itu bercahaya dapat melihat kebenaran, bilamana nafsu tidak dikotori oleh kecintaan dunia yang berbunga-bunga maka nafsu akan menumbuhkan ma’rifat (menyaksikan) kebenaran Allah.SWT pada dirinya. (Irfan F).