Pidato Politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ibu Megawati Soekarno Putri pada Perayaan Ulang Tahun ke 44 Partai berlambang Banteng Gemuk dalam lingkaran mendapat beragam tanggapan dan spekulasi dari berbagai kalangan.
Sejumlah pernyataannya dianggap memprovokasi dan mewarning para pengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi – Jusuf Kalla.
Spontan pernyataan sikap dan uneg – uneg masyarakat keluar melalui media sosial dan media online, pernyataan mengecam lebih mendominasi pada media yang saat ini cenderung dikatakan pemerintah sebagai sumber berita Hoax.
Dalam pidatonya, Megawati mengatakan akan mengawal dan menjaga Pemerintahan yang dipimpin oleh Petugas partainya ‘Jokowi’ dengan mempersiapkan anak buahnya yang katanya siap sedia berkorban jiwa dan raga.
“Jadi kalau ada yang mau macam-macam, Bapak Presiden, Pak Wapres, panggil saja kita. Kalau ada yang mau macam-macam, anak buah saya sudah ada loh, Bapak,” . (Megawati Soekarno Putri)
Menariknya pernyataan warning ini keluar disaat masyarakat sedang resah atas beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Jokowi yang di anggap tidak pro rakyat bahkan terkesan menyengsarakan rakyat. terlebih kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini cenderung masih morat marit.
Mahasiswa ITB contohnya, melalui Surat Terbukanya menyatakan menolak dan menuntut dicabutnya beberapa kebijakan-kebijakan yang dilahirkan Jokowi, bahkan mereka menganggap Pemerintah telah Serampangan dalam mengelola Negara.
Mereka menuntut Jokowi untuk menjawab Surat mereka secara langsung kepada rakyat Indonesia. Bahkan mereka memberikan tenggat waktu 90 hari bagi Jokowi untuk menjawabnya, ‘ATAU’ Mahasiswa akan menduduki gedung DPR/MPR RI mendesak para Wakil Rakyat digedung bundar itu untuk meminta pertanggung jawabanya sebagai Kepala Negara.
Kisruh kebijakan ini kiranya akan kian meruncing tajam, karena PDIP yang konon sebagai “Partai Wong Chilik” telah memberikan jawaban dengan tameng perlindungan kepada Jokowi melalui anak buah yang tentunya juga melalui para Petinggi Partai dan Partai yang saat ini bergabung dalam lingkaran Koalis Merah Putih dan mendominasi di Parlemen.
Sesuai Warning, Gerakan yang lahir dari Anak Bangsa yang peduli ini tentu akan berhadapan langsung baik secara phisik maupun secara politik dengan mereka yang berada dalam lingkaran merah putih, yang notabenenya adalah para pemain dalam arena lapangan kekuasaan saat ini.
Para pemain dalam arena kekuasan ini tentu akan menjaga keamanan dan keselamatan posisinya, dan pasti akan mencounter gerakan-gerakan yang dianggap membahayakan posisinya.
Kabarnya, Jangankan mendengar gerakan pelengseran, mendengar info simpang siur reshuffle kabinetpun akan dag dig dug serrr dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak kena reshuffle.
Kekuatan tameng politik diparlemen sebagai benteng pertahanan politikpun akan bekerja optimal, karena partai yang dulu walkout dari rapat paripurna DPR saat kenaikan BBM di era SBY ini kini memiliki banyak pendukung di Gedung kura-kura.
Kemanakah rakyat Indonesia akan mengadu..? Disaat mereka membutuhkan belaian kasih sayang dan kepedulian politik yg pro Rakyat tapi tiada tempat untuk itu.
Akankah gerakan Putra – Putri bangsa esok hari yang akan Menggelar #AKSI BELA RAKYAT 212 di dengar dan berhasil menjebol benteng pertahanan Kebijakan-kebijakan yang mereka anggap tidak Pro Rakyat..? Kita lihat esok.
Semoga ada secercah harapan perbaikan dari Penguasa Negara bagi Rakyat Indonesia untuk menjadi pemilik dan bukan menjadi Tamu Asing di Negerinya sendiri.
Sehingga rasa Terayomi dapat dirasakan merata oleh rakyat anak kandung Indonesia dan bukan oleh Warga Negara Asing.










