• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Citizen Artikel

Membangunkan Petani dan Lahan ‘Tidur’ Menuju Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia

by Deni Rusdiana
6 March 2017 12:42
in Artikel
0
Membangunkan Petani dan Lahan ‘Tidur’ Menuju Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia

Oleh Rico Simanjuntak

(Staf Humas Kementerian Pertanian)

Jangan pernah beranggapan apalagi masih menganut kepercayaan bahwa kebangkitan pangan Indonesia bisa diwujudkan dengan meningkatkan produksi dan produktivitas di lahan sawah produktif. Petani kita pun saat ini jangan dianggap mampu untuk bertani apalagi dituntut meningkatkan produksi pangan.

Kedua hal ini, sampai saat ini masih jauh dari harapan sebagai variabel yang siap untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan membangun Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Sebab, kondisi lahan dan petani masih dalam keadaan ‘tidur’.

Tentang hal ini, telah diungkapkan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas tanggal 6 Desember 2016. Di hadapan para menterinya, Jokowi menegaskan bahwa saat ini Indonesia memiliki lahan pertanian dengan luas 36,8 juta hektar.
Lahan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan maksimal. Faktanya, luas lahan persawahan 8,1 juta hektare. Tetapi, hanya 4,1 juta hektare yang mendapat perlakuan irigasi. Sungguh inipun masih banyak memerlukan perhatian untuk perbaikan dan normalisasi.

Dengan begitu, terdapat 4 juta hektare lahan persawahan yang belum terairi oleh irigasi. Kemudian, terdapat 5,2 juta hektare lahan yang notabenenya huma atau ladang. Lahan tegalan atau kebun sebanyak 12,01 juta hektare.

Kedua jenis lahan ini sangat perlu dibuatkan kantong air, embung agar bisa menanam dua kali dalam setahun. Di sisi lain yang penting menjadi perhatian yaitu masih terdapat sejumlah lahan tidur seluas 11,7 juta hektare.

Membangunkan lahan tidur ini, tidak ada pilihan lain kecuali kita harus mengembangkan sumber-sumber air, seperti normalisasi sungai, memperbaiki saluran irigasi primer dan sekunder, serta membangun embung-embung.

Jika kita mengasumsikan bahwa Indonesia memiliki teknologi dan inovasi pertanian di bidang perbenihan, sistem tanam dan mekanisasi pertanian yang sudah maju, maka terbangunnya lahan tidur tersebut akan memberikan peningkatan produksi. Stok pangan nasional pun melimpah. Sehingga, Indonesia akan meninggalkan budaya mengimpor. Indonesia sepenuhnya berdaulat untuk semua komoditas pangan strategis dan menjadi raksasa pangan di pasar internasional.

Akan hal ini, sangat memerlukan sinergi antar kementerian dan lembaga. Sebab masalah pertanian mustahil hanya bisa diselesaikan oleh Kementerian Pertanian yang menangani sektor hilir atau produksi. Kementerian lain seperti Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan juga Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi sangat dibutuhkan aksi nyatanya.
Namun rupanya keinginan ini telah dilakukan oleh kementerian dan lembaga bersinergi membangun embun di desa. Kemarin tanggal 2 Maret 2017, Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi bersepakat akan membangun embung. Sebanyak 30.000 embung di tahun 2017 akan dibangun di daerah lahan tadah hujan. Embung ini akan mengairi lahan 4 juta hektare.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan jika lahan pertanian tersebut dibangun, maka akan membangunkan lahan tidur pada saat musim kemarau. Selain itu, dibangunya embung pun dapat membangun petani ‘tidur’. Sebab, banyak petani di areal lahan tidur yang tidur selama 6 bulan sehingga tidak berproduksi karena tidak ada air ketika musim kemarau. Dengan asumsi sebelumnya petani hanya bisa menanam satu kali bisa menjadi dua hingga kali tanam dalam satu tahun, hasil yang dapat dicapai dari hadirnya embung tersebut mencapai 100 hingga 200 triliun.

Pencapaian ini mengagetkan, tetapi ini adalah fakta yang diperoleh dengan adanya kenaikan produksi dan penambahan luas tanam. Lebih-lebih terjadinya luas tambah panen.
Contoh kongkretnya provinsi NTB yang sudah dibangun embung oleh Kementerian Pertanian. Dulu lahan di daerah ini hanya bisa ditanami saat musim hujan. Dengan kata lain hanya satu kali musim tanam. Akibatnya, selama enam bulan lahan tidur dan petani ikut tidur.

Namun setelah dibangunkan embung, lahan tidak pernah tidur selama 12 bulan. Petani pun tidak lagi kebanyakan tidur karena sibuk menggarap sawah. Hasilnya, pendapatan petani di NTB meningkat karena terjadi peningkatan produksi dan penambahan luas tanam sekaligus luas panen.

Oleh karena itu, membangunkan lahan dan petani ‘tidur’ merupakan langkah jitu dalam membangun lumbung pangan lebih-lebih pertanian di perbatasan dan pedesaan. Jika ini terwujud, dapat dipastikan swasembada pangan terwujud.

Pangan Indonesia dapat dipastikan mampu membanjiri pasar dunia. Kemudian, dengan membangunkan petani tidur disertai peningkatan kualitasnya, pangan Indonesia di pasar dunia memiliki daya saing yang tinggi.

Alhasil, akan terjadi kemajuan perekonomian yang tumbuh karena pertanian. Kemiskinan masyarakat pedesaan yang selama ini terus menghantui, akhirnya terkubur dalam-dalam.

Comments

comments

Previous Post

Perayaan ​HUT Ke-9 Partai Gerindra Sumbar Digelar di Kabupaten Solok

Next Post

​35 Tahun Hino Indonesia, Semakin Di Percaya dengan Pangsa Pasar yang Terus Meroket

Deni Rusdiana

Next Post

​35 Tahun Hino Indonesia, Semakin Di Percaya dengan Pangsa Pasar yang Terus Meroket

BERITA POPULER

Membangunkan Petani dan Lahan ‘Tidur’ Menuju Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia

Membangunkan Petani dan Lahan ‘Tidur’ Menuju Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia

6 March 2017 12:42
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

3 April 2019 23:32
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Judi Offline

Judi Offline

6 November 2023 23:19
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia