• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Featured

Memilih antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza

by Bilal
12 May 2025 21:03
in Featured, Nasional, Peristiwa
0
Memilih antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza

Jatinangor – Aksi kepedulian terhadap Palestina kembali bergema di Indonesia. Lembaga filantropi SMART 171 berkolaborasi dengan komunitas Baik Berisik dan Temani.id menggelar acara “Palestine Day” pada Senin (12/5) di Masjid Al-Jabar Jatinangor.

Sejumlah kegiatan turut meramaikan acara, diantaranya lomba menggambar dan mewarnai untuk siswa sekolah,  hiburan nasyid dari anak TPA hingga SMA, mini rally aksi bersama kakak mahasiswa, dan seminar bersama tokoh-tokoh kunci seperti dokter Indonesia yang baru kembali dari Gaza.

Spesialis bedah saraf, dr. Dany Airlangga, Sp.BS membeberkan kondisi lapangan yang menurutnya layak disebut sebagai genosida sistematis. Ia mengatakan butuh 18 tahun persiapan mental dan teknis baginya sebelum bisa menjadi bagian dari tim kemanusiaan.

“Sejak 2007 saya ingin ke Gaza. 2021 mulai serius menapaki langkahnya. Januari 2025 sudah berangkat tapi tidak bisa masuk perbatasan dan harus kembali pulang, hingga alhamdulillah Maret 2025 bertepatan Ramadan saya bisa masuk dan bertugas di sana” ujar dr Danny.

Kala bertugas dengan fasilitas, obat, dan perlengkapan seadanya, tenaga kesehatan di sana hampir-hampir tak ada waktu beristirahat. “Sehari bisa 5 sampai 10 operasi. Pernah kami dihadapkan 2 pasien yang kondisi keduanya sama-sama buruk, buruk sekali, SDM dan ruang operasi hanya bisa memproses satu, sehingga ketika selesai dan mengecek pasien lain, rupanya sudah wafar” begitu tutur dr. Dany menggambarkan krisis kesehatan akibat serangan dan blokade Israel yang menyulitkan penanganan maksimal.

Menurut penuturannya, pengalaman di Gaza benar-benar mengubah mindsetnya, malu rasanya bila masih mengeluh. “Mereka (warga Gaza) jauh dari keluhan, beberapa kali mereka ditanya jawabannya alhamdulillah ala kuli syai”. ujar dr. Dany, yang selama di Gaza menangani ratusan kasus luka tembak, amputasi, dan korban runtuhan bangunan.

Dalam sesi berikutnya, seorang perwakilan rakyat Palestina yang berstatus pengungsi di Indonesia menjelaskan bahwa 90 persen wilayah Gaza kini telah hancur total, dengan akses listrik, air, makanan, dan obat-obatan nyaris putus total. “Rumah sakit jadi target. Dokter ditangkap, disiksa, bahkan dibunuh. Salah satunya adalah dr. Hussam Abu Safiya yang hingga kini dipenjara dan disiksa oleh otoritas Israel,” ungkapnya.

Maimon Herawati, dosen jurnalistik Unpad dan Direktur SMART 171 menegaskan bahwa tekanan internasional perlu terus dimasifkan, terutama dari jalur politik, ekonomi, dan gerakan pemuda. Ia menyoroti potensi Indonesia untuk bersuara lebih kuat secara diplomatik. “Israel semakin tersudut secara politik dan ekonomi, kabar terbaru adalah Trump (Amerika Serikat) menyepakati gencatan senjata dengan Hamas yang memberi dampak Rafah dibuka selama 70 hari untuk masuknya bantuan kemanusiaan. Indonesia bisa menggertak apa?”

Palestine Day digelar sebagai bentuk edukasi publik, khususnya generasi muda, agar lebih memahami realitas penindasan yang berlangsung di Palestina dan jadi wadah bertemu juga belajar bersuara dengan cara apapun. Ini bukan sekedar mewarnai dan menggambar, tapi cara melibatkan anak muda bersuara untuk Palestina. Ini bukan sekedar seminar, tapi sikap bahwa warga Indonesia tak diam dalam urusan kemanusiaan.

Acara diakhiri dengan mini rally aksi bersama kakak mahasiswa dari Student for Justice for Palestine (SJP) dan pengumuman pemenang berbagai lomba. []

Comments

comments

Tags: Palestine DaySmart 171
Previous Post

QurbanIZIaja, Inovasi Qurban Olahan untuk Warga Pedalaman dan Gaza

Next Post

Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

Bilal

Next Post
Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi Masa Depan Berkelanjutan

BERITA POPULER

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

12 June 2025 14:55
Memilih antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza

Memilih antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza

12 May 2025 21:03

BERITA TERBARU

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

14 June 2025 21:27
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

12 June 2025 14:55
Mega Korupsi Chromebook: Ketika Moralitas Pendidikan Terkubur oleh Keserakahan

Mega Korupsi Chromebook: Ketika Moralitas Pendidikan Terkubur oleh Keserakahan

5 June 2025 22:00

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

14 June 2025 21:27
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia