MEDIAHARAPAN.COM, Bandung – Majelis Pelayan Indonesia (MPI) menggelar Tabligh Akbar, dengan tema Umat Bersatu, Bangsa Berdaulat dan Bermartabat, Bandung, Sabtu (13/04/2019).
Acara yang digelar di masjid Al-Murabbi ini menghadirkan para Ulama dan tokoh nasional sebagai pembicara. Diantaranya Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, KH. Abdullah Gymnastiar, Ustadz Tonny Rasyid, KH. Luthfi Fathullah, Ustaz Erick Yusuf, Ahmad Heryawan, dan sebagainya.
Dalam ceramahnya Ustad Bachtiar Nasir mengatakan, pemilu dan pilpres 2019 bukan sekadar Pemilu.
Pasalnya Penggerak Aksi Bela Islam 212 ini menyaksikan suasana yang berbeda antara pemilu kali ini dengan pemilu sebelumnya.
“Pemilu 2009 dan 2014 suasana tidak seperti ini, Ada apa sebenarnya?”, ungkap UBN.
“Ini bukan sekedar pemilu. Umat Islam siap datang ke tempat-tempat kampanye tanpa dibayar, siap kepanasan dan kehausan. Bahkan membiayai pemimpinnya”, terangnya.
Sementara Ustadz Zaitun Rasmin berharap umat dapat berparisipasi dalam pemilu dan pilpres ini dengan memilih calon pemimpin dan caleg yang peduli terhadap masalah keumatan.
“Kalau orang-orang baik yang rajin ke masjid, para ustadz, para ulama tifak mau menyuarakan kebenaran, akan hancurlah suatu umat dan bangsa”, ujarnya.
Dalam Tabligh Akbar ini hadir pula mantan Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Kang Aher menyampaikan fungsi dan tujuan kepemimpinan dan negara.
“Negara ini harus hadir untuk 2 tujuan, himayatud diin (menjaga agama, menghadirkan penghambaan manusia kepada Allah) dan siyaasatud dunya, yaitu menghadirkan kemaslahatan dan kemakmuran untuk rakyat”, jelasnya.
Saat ini umat dan rakyat merindukan sosok pemimpin yang dapat mewujudkan harapan mereka.
“Saya melihat mereka-mereka yang datang membawa harapan dan menanti Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang amanah”, kata Ustadz Erick Yusuf tokoh MPI lainnya.
Namun menurut UBN pemimpin yang akan membawa kemakmuran dan keadilan hanya lahir dari proses pemilihan yang jujur, bukan yang curang.
“Bagaimana mungkin cara-cara kotor bisa melahirkan pemimpin yang adil?”, ucapnya.
Oleh karena umat diimbau memilih calon pemimpin yang amanah, cerdas, dan jujur.
“Jangan pilih pemimpin yang tidak shiddiq (jujur, tidak suka berdusta, ucapan sesuai tindakan), amanah, tabligh (di depan panggung dan di belakang panggung tetap sama, bukan pencitraan), dan fathonah (cerdas)”, imbau Ustaz Tony Rosyid. (bilal)