MEDIAHARAPAN.COM, Ankara – Utusan tinggi Pakistan di Turki mengatakan pada hari Senin (4/3) bahwa nasib Jammu dan Kashmir harus ditentukan oleh rakyatnha sendiri.
Berbicara di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Institute of Strategic Thinking – sebuah think-tank yang berbasis di ibukota Turki Ankara – Muhammad Syrus Sajjad Qazi mengomentari kontribusi Pakistan untuk perdamaian dan stabilitas regional dan perkembangan terkini di Jammu dan Kashmir.
“Tidak akan ada perdamaian abadi di Asia Selatan tanpa penyelesaian yang adil dari perselisihan Kashmir berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan kehendak rakyat Kashmir.”
“Baik India dan Pakistan ingin agar pertanyaan tentang aksesi Jammu dan Kashmir ke India atau Pakistan harus diputuskan melalui metode demokratis plebisit yang bebas dan tidak memihak”, seperti yang dijanjikan oleh Resolusi 47 UNSC pada 1948, katanya.
“Selanjutnya, resolusi DK PBB yang relevan menolak klaim India atas Kashmir dan menetapkan penentuan nasib sendiri sebagai prinsip yang mengatur penyelesaian perselisihan Kashmir,” tambahnya.
Qazi mengeluh bahwa upaya Pakistan untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di Asia Selatan telah dirusak, ia menekankan dukungannya yang tiada hentinya bagi perdamaian dan dialog meskipun “retorika dan hiruk-pikuk soal perang sedang dipicu oleh India”.
“Hari ini, Jammu dan Kashmir yang diduduki tetap menjadi salah satu zona yang paling termiliterisasi di dunia, tempat lebih dari 700.000 pasukan keamanan India terus melancarkan teror,” tambahnya. (Anadolu/bilal)