MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Komoditas bahan makanan dan minuman (mamin), khususnya rempahrempah, mempunyai pangsa yang sangat besar di Arab Saudi. Permintaan komoditas rempah-rempah dari Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan hingga 51,17℅. Negeri para mullah ini harus mencukupi kebutuhan jamaah haji dan umroh yang selalu datang dalam jumlah besar setiap tahun.
Demikian disampaikan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan setelah melakukan kunjungan bisnis Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia
(KJRI) Jeddah ke perusahaan Salem Bin Mahfooz akhir Januari lalu.
“Komoditas rempah-rempah memiliki pangsa pasar yang sangat besar di Arab Saudi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang diolah Kemendag, rempah-rempah merupakan komoditas
potensial yang diekspor ke Arab Saudi dengan pertumbuhan ekspor sebesar 51,17%,” jelas Gunawan seperti dilansir Biro Humas Kementerian Perdagangan pada Jum’at (3/2/2017).
Gunawan menambahkan, pada 2015, ekspor rempah-rempah Indonesia ke Arab Saudi sampai Oktober mencapai USD 7,72 juta. Pada bulan yang sama di 2016, ekspornya melebihi target
penjualan 2015 dengan capaian senilai USD 9,04 juta atau meningkat sebesar 17,09%.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI untuk Jeddah Muhamad Hery Saripudin menyampaikan, ada 4 (empat) hal yang harus dipenuhi agar komoditas nonmigas Indonesia, khususnya bahan mamin,
dapat berkompetisi di Arab Saudi. Keempat hal tersebut yaitu harga yang kompetitif, kecukupan suplai, lulus uji Saudi Accreditation and Standardization Organization (SASO) dan Saudi Food andDrug Authority (SFDA,) serta memenuhi persyaratan produk halal.
Salem Bin Mahfooz merupakan salah satu perusahaan importir rempah-rempah dari Indonesia. Perusahaan ini akan melakukan ekspansi pasar bahan mamin dari Indonesia yang sudah
mendapatkan conformity assessment dari pemerintah Arab Saudi. Bahan mamin tersebut akan diekspor kembali ke negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) dan di Afrika, seperti Sudan,
Sinegal, Maroko, dan Tunisia.
Dalam kunjungan bisnis tersebut, pihak Salem Bin Mahfooz sangat antusias untuk menambah impor bahan mamin dari Indonesia, seperti minyak goreng; kopi; dan mamin olahan.; Permintaan berbagai rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga cukup besar. Berdasarkan informasi
yang disampaikan oleh pemilik perusahaan, Salem Bin Mahfooz mengimpor cengkeh dari Indonesia sebanyak 45 kontainer senilai lebih dari Rp 119 miliar setiap tahunnya.
Sumber: Indonesian Trade Promotion Center Jeddah