MEDIAHARAPAN.COM, Bengkulu – Alun-alun Berendo Hidaya Destinasi wisata edukasi Islami tengah Kota Bengkulu telah Masuk tahapan finishing, Rahmad Saputra Sekertaris Umum Prima DMI (Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia) Provinsi Bengkulu menyambut baik keberadaan Berendo Hidaya sebagai tempat wisata dan edukasi Islami bagi warga kota Bengkulu.
Ia mengatakan pembangunan tempat wisata edukasi Islami yang berada tepat di sebelah masjid agung At-Taqwa sebagai langkah positif dan sangat baik, dimana memang wilayah pembangunanya sendiri berdekatan dengan masjid dengan harapan agar pengunjung yang datang juga ke masjid untuk ibadah.
“Dengan menyuguhkan pemandangan yang indah, menarik dipandang, serta suasana sejuk dan nyaman, tentu alun-alun Berendo Hidaya ini menjadi tempat peristirahatan dan rekreasi keluarga yang tepat dan selalu ingin dekat dengan masjid. Serta diisi dengan kegiatan kepemudaan dan kegiatan Islam ” Papar Rahmad.
Alun-alun Berendo Hidayah
Rahmad menambahkan berendo hidayah diharapkan tetap sesuai dengan tujuan awal didirikan, dimana menjadi tempat wisata yang bisa memberikan kenyamanan warga saat berkunjung ke masjid karena keberadaan alun-alun tepat didekat masjid Agung At-Taqwa. Jadi, secara tidak langsung keberadaan alun-alun ini bisa menarik warga untuk melakukan aktivitas-aktivitas positif saat berada di masjid maupun di Alun-alun Berendo Hidaya serta membentuk harmonisasi warga Kota Bengkulu.
Sementara itu Rahmad juga mengatakan dilain sisi ikut prihatin dengan tempat wisata sengkuyit di Bengkulu Selatan, yang sempat menjadi polemik warga karena tempat wisata yang baru saja selesai di bangun banyak mengandung konten pornografi dan Illuminati yang di buat di dinding-dinding tempat wisata tersebut.
“Selayaknya tempat wisata memang menjadi tempat yang indah dan sedap dipandang mata, namun tetap memperhatikan norma dan adat-istiadat serta agama dalam proses pertimbangan sebelum dibangun, saya himbau sebaiknya di ganti Simbol-simbol,Pantung serta gambar yang tidak pantas dan patut tersebut secara permanen karena sangat tidak Sesuai Dengan Norma, budaya serta adat istiadat Nusantara.” Tegasnya.
Lebih lanjut ia juga mengapresiasi respon Pemuda Bengkulu Selatan yang peduli dan pemerintah daerah yang merespon cepat kegelisahan warga terhadap wisata sengkuiyit. Dan memang pemerintah daerah seharusnya menjadi penyedia dan pengawas tempat-tempat wisata yang bisa memberikan dampak baik bagi warga dan daerahnya.
“Pemerintah seharusnya menyediakan tempat wisata yang bisa memberikan manfaat positif ketika warganya butuh refreshing dan juga bisa meningkatkan PAD bagi daerah masing-masing.” Demikian Rahmads mengakhiri.