Lepas dari Bom,
Kupanggil NamaMu dalam Hening (1)
Oleh : Denny JA
Subuh hari itu, Aku hijrah
Sesuatu yang lembut
Tumbuh di hati
Kalahkan hingar bingar bom dan senapan.
Subuh hari itu, Aku hijrah
10 tahun sudah mengembara
Ledakan bom di sini
Muntahkan peluru di sana
Anak muda membara
Dibakar girah agama
Allahu Akbar!
Allahu Akbar!!!
Berulang aku pekikkan
Dengan air mata
Tapi penuh amarah
Subuh itu Aku hijrah
Saat mulai tumbuh tanya
Benarkah ini jalan?
Jika Tuhan sinarku,
mengapa hatiku tak teduh?
Jika agama kiblatku,
mengapa aku penuh amarah?
Jika kebenaran yang kucari,
mengapa banyak kerusakan kubuat?
Subuh itu Aku hijrah
Saat Aku dalam pelarian
Dalam hening jelang fajar
Terdengar alunan Quran:
“Berdoalah kepada Tuhanmu,
dengan suara yang lembut.” (2)
Ya Allah
Ada yang senyap masuk ke hati
Menetes air mata
Kusujud di sajadah
Hati bergema
Waktu berhenti
Berulang ku dengar suara jiwa
“Berdoalah kepada Tuhanmu
dengan suara yang lembut.”
Hidupku penuh kekerasan
Datangkan kelembutan
Subuh itu Aku hijrah
Ketika mataku terbuka
Aku hanya umpan
Permainan para raksasa
Ini politik belaka (3)
Teringat masa lalu
Aku ke Afganistan
Dilatih rakit bom
Sebar rasa takut
Itu guru penuh wibawa
Yakinkan Aku
Ini perintah Agama
Surga menanti
Aku percaya saja
Ampun ya Allah
Atas namaMu
Berapa banyak yang telah kubunuh?
Atas namaMu
Telah mati di tanganku
Anak – anak tak berdosa
Subuh itu Aku Hijrah
Kutinggalkan segala
Lama menghilang
Hidup damai di desa
Hingga satu masa
Aku berganti jiwa
Kuseru namaMu dengan lembut
Kujalani agama dengan sederhana
Hidup yang ikhlas
Penuh kasih sayang
Hindari keburukan
Sebar kebajikan (4), (5), (6)
Memberi teladan (7)
Subuh itu aku hijrah
Dimulai itu suara
“Berdoalah kepada Tuhanmu
dengan merendahkan hati
dan suara yang lembut.”
Mei 2018
CATATAN KAKI
1. Puisi esai mini ini diinsirasi oleh dialog saya dengan Juz 9, Q. 6: 111 – Q.7: 87
2. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Q.7: 55
3. Beredar aneka video dari banyak politisi Amerika Serikat. Satu satunya dari Hillary Clinton. Ujarnya, Amerika ikut menciptakan Al Qaedah dan ISIS dalam rangka geo politik pertarungan melawan Uni Sovyet. Amerika tak ingin Sovyet kuasai Asia Tengah.
Ajaran Wahabipun didaya gunakan. Para pejuang Islam direkruit dari aneka negara ke Afganistan. Agar mereka militan, dibuat kesan semua itu perintah agama.
Pidato pengakuan Hillary dalam konggres Amerika Serikat bahwa mereka yang membiayai pasukan yang kini dituduh ibu dari para teroris, bisa dilihat di
4. Ketenangan hidup dan keteduhan hati itu buah dari prilaku yang benar. Prilaku yang benar itu buah dari pikiran yang benar. Prilaku dan pikiran yang benar dalam Islam dikiaskan dengan tidak melakukan dosa yang nampak ataupun yang tersembunyi.
Apa itu dosa? Itu adalah pikiran (tersembunyi) dan prilaku (nampak) yang melawan prinsip kebajikan asasi. Tidak melakukan dosa itu intisari ajaran moral agama. Begitu keras perintah tak melakukan dosa sehingga digambarkan akan diberi ganjaran yang pedih bagi tindakan dosa itu.
Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.
Q. 6: 120
5. Bagi mereka yang ikhlas penuh kesadaran menghindari yang buruk, dan melakukan yang bajik, mereka akan mengalami keteduhan hidup yang asasi, bahkan hingga setelah kematian (surga).
“ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”.
Q. 7:43
6. Menghindari yang buruk dan mengerjakan kebajikan itu saripati sisi sosial dari hidup beragama, yang terus diulang di banyak surat dan ayat.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Q.7: 56
7. Setiap individu bertanggung jawab sepenuhnya atas pikiran dan prilakunya masing masing.
Kita diharapkan mengajak lingkungan menghindari keburukan, dan melakukan kebajikan. Namun yang perlu kita lakukan hanyalah menyentuh hati, memberi contoh, dan menyerukan. Sisanya itu bukan lagi tanggung jawab kita.
Itu berlaku mulai dari hal yang remeh temeh hingga hal besar yang dikiaskan memecah belah AgamaNya.
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya itu urusan mereka. Terserah kepada Allah, kemudian dalam merespon mereka.
Q.6: 159