Dengan Cinta, Harus Kulawan Dirimu (1)
Oleh : Denny JA
Habis sudah kata
Tak cukup sampaikan makna
Terima kasihku padamu Paman
Kau pungut aku
Beri aku ilmu
Kini kutahu tinggi langit
Kuselami dalam samudra
Habis sudah puisi
Masih tak cukup untuk ekspresi
Cintaku padamu Paman
Kau bimbing langkahku
Sehelai daun di halaman
Kurawat dan kuolah
Kini sakuku penuh emas
Empat puluh hari sudah
Si Darta tapa brata
Ya Allah aku mati angin
Harus bagaimana?
Haruskah kulawan pamanku sendiri?
Ia tumbuhkan benihku
Hingga berkembang kebun bunga
Mestikah kutebang pohon tinggi?
Ia payungi akarku
Hingga kuat aku berdiri
Durhaka kah aku?
(Paman penuh kuasa
Tinggi sudah singgasana
Tentukan bulat lonjong negara
Namun rakyat merana
Kezaliman kuat terasa
Korupsi di sini dan di sana
Paman semakin kuasa
Tapi peduli tiada
Darta juga kuasa
Banyak orang kini percaya
Rakyat kecil titip amanah
“Ayo Darta, angkat senjata
Kaki kami sudah limbung
Ini perubahan
Perlu kau arahkan.”)
Setelah sholat Istikharah (2)
Darta kumpul kekuatan
Ampun, Paman
Dengan cinta, kulawan dirimu
Aku harus memilih
Keadilan menjadi panglima (3) (4)
Aku hanya budaknya
Tak pernah kulupa jasamu, Paman
Dengan air mata, kukatakan Tidak padamu!
Aku harus melangkah
Suara adzan memanggilku (5)
Bertatap muka kini mereka
Darta dan Paman
Mengapa Darta?
Tanya paman penuh cinta
Kau buah hatiku
Kusapih kau dari pinggir jalan
Dengan tanganku sendiri
Kuberi kau cinta
Setelah besar
Kau terkam aku?
Darta memeluk paman
Ampun paman
Kuanggap kau Ayahku sendiri
Cintamu tiada kuragu
Tapi orang orang merana
Karena singggasanmu
Aku harus memilih
Keadilan harus ditegakkan
Paman tumbang sudah
Patah di tangan Darta
Sabda Dewi Keadilan
Tuntas sudah dilaksanakan
Tapi Darta hilang sukma
Itu air mata menjadi bah***
Mei 2018
Catatan Kaki
- Puisi esai mini ini dialog saya dengan Juz 5 Al Quran, Q.4: 24. – 147. Satu prinsip sangat penting di antara banyak prinsip dalam Juz ini perintah menegakkan keadilan.
- Shalat Istikharah itu sholat sunnah, meminta petunjuk Allah karena hati ragu. Dengan shalat itu, pilihan ingin dimantapkan agar tak salah jalan:
- Keadilan itu nilai kebajikan tertinggi yang berlaku universal. Persepsi mengenai perbuatan yang sudah dikerjakan secara adil membuat perbuatan itu bisa diterima apapun hasilnya. Sebaliknya, jika meluas terasa ada ketidak adilan, apalag jika ketidak adilan itu sangat telanjang, bahkan kekuasan besar sekalipun perlu dan dapat dirobohkan.
Sikap adil sangat sentral menjadi perintah yang harus dilaksanakan oleh mereka yang beriman. Keadilan itu harus diterapkan kepada siapapun, mulai dari yang kita sayangi hingga yang tak kita kenal, mulai dari yang berkuasa hingga rakyat jelata.
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah. Laksanakan keadilan biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu.
Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Q.4: 135
- Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Q.5:36
- Dalam melaksanakan keadilan, bukan kepentingan tertentu yang menjadi motivasinya. Besikap adil bukan dalam rangka keuntungan personal, atau kelompok.
Keadilan dilaksanakan karena secara metaforik digambarkan sebagai mencari keridlaan Allah semata.
Dan barang siapa yang berbuat kebaikan dan keadilan karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.
Q.5:114