MEDIAHARAPAN.COM, Istana Buckingham menegaskan bahwa keluarga kerajaan telah membatalkan layanan gereja The Queens New Year’s Day di Sandringham karena sang Ratu terkena demam tinggi.
Ratu kini telah hilang dari mata publik selama dua pekan.
Sebuah informasi dari internal BBC sebelumnya mengklaim bahwa ratu kerajaan Inggris berusia 90 tahun tersebut telah ditempatkan di bawah “tahanan rumah” oleh Royal Family karena usahanya untuk mengekspos jaringan global “pasukan kegelapan” dalam sebuah rekaman pesan Natalnya di penghujung 2016.
Tapi rumor juga beredar bahwa ia mungkin telah benar-benar tutup usia, dan informasi tentang penyakitnya hanya untuk menutup-nutupi, menunda pengumuman kematian sampai lewat
musim liburan.
Sebuah tweet dari akun BBC News palsu awal pekan ini mengklaim bahwa Ratu telah wafat segera setelah ia mengumumkan diri bahwa ia tidak dapat menghadiri layanan gereja Natal karena sakit.
Di tengah meningkatnya spekulasi, istana kini dipaksa untuk mengeluarkan pernyataan bahwa Elisabeth masih hidup.
Menurut laporan media, Pangeran Philip, yang juga tidak sehat selama Natal, bisa bergabung dengan anggota keluarga kerajaan lainnya di gereja dekat komplek perumahan Queen Norfolk, tapi istrinya memutuskan untuk tinggal di rumah karena dia masih memulihkan diri dari sakit.
Istana Buckingham mengatakan, Ratu masih menderita efek dari demam tinggi dan memutuskan untuk tidak menghadiri layanan dengan anggota keluarga kerajaan.
Seorang juru bicara Istana mengatakan: “Yang Mulia Ratu tidak akan menghadiri ibadah Minggu di Sandringham.”
“Ratu belum merasa siap untuk menghadiri gereja, saat ini masih memulihkan diri dari demam.” Seperti dilansir yournewswire.com pada 1 Januari kemarin.
Namun, Pangeran Philip, yang telah pulih dari demam, cukup sehat untuk menghadiri upacara gereja yang dipimpin oleh Uskup Norwich bersama anggota keluarga kerajaan. (ze)