Jakarta -Ribuan perantau asal Sumatera Barat dan warga Jakarta, menghadiri Festival Jajanan Minang 2016 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang diadakan selama dua hari Sabtu dan Minggu (11/12/2016).
Pengunjung nampak Antusias menyerbu stand – stand yang menyedikan aneka kuliner minang, terbukti dihari pertama festival sesaat setelah acara dibuka kuliner yang disediakan ludes diserbu ribuan pengunjung, Padahal Festival Jajanan Minang sendiri dijadwalkan berlangsung pukul 08.00-21.00, tapi baru lima jam dibuka, semua makanan sudah ludes.
Makanan Bajamba
Menariknya, dalam even Festival Jajanan Minang 2016 ini adanya sesi makan bajamba, yang menurut salah seorang pengunjung sensasi makan bakamba mengalahkan sensasi makan bersama di kampung halaman dengan sanak saudara menyantap hidangan yang akrab di lidah. Itulah yang dirasakan oleh Revi perantau dari Sumatera Barat di Jakarta.
Menurut revi, Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat ini dia bersama 20 orang sanak familynya sengaja datang untuk menyantap hidangan khas Sumatera Barat, yakni sambalado tanak, sambalado jariang, dan ikan sepat goreng.
Namun cara makan Revi dan 20 orang lainnya terbilang tak biasa. Mereka duduk berjajar, saling berhadapan dengan daun pisang di tengah mereka. Daun pisang tersebut adalah alas hidangan santap siap mereka. Tanpa peralatan makan, sendok dan piring, mereka makan bersama.
Tata cara makan seperti itu disebut makan bajamba di Sumatera Barat. “Saya tahu acara makan bajamba ini dari online. Karena libur saya ikut, lumayan untuk mengobati rindu kampung halaman,” kata Revi.
Di kampung halaman Revi, tradisi makan bajamba biasanya ia lakukan saat menghadiri acara pernikahan atau acara adat lainnya. “Hanya biasanya ada piring besar saat makan bajamba. Di sini tak ada,” kata Revi.
Teman Revi, Unizar berasal dari Pariaman yang juga ikut makan bajama di Festival Jajanan Minang mengaku senang dengan acara ini. “Tak tahu kenyang atau tidak yang pasti enak makan seperti ini,” kata Unizar.
Mereka berdua kemudian mengatakan, “lapeh taragak” yang artinya melepas rindu, rindu kampung halaman, tanah Minang.
Makan bajamba adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia Festival Jajanan Minang 2016. Untuk ikut serta dalam tradisi khas Minangkabau ini, peserta dipungut biaya Rp 50.000 dan mendaftar via online lewat media sosial komunitas Anak-Anak Minang Jabodetabek.
Sayangnya jumlah peserta dibatasi hanya sampai 50 peserta dan kuota makan bajamba untuk Festival Jajanan Minang 2016 sudah ditutup.Festival Jajanan Minang 2016 diselenggarakan dua hari yakni 10-11 Desember 2016 pukul 08.00-21.00 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Tak dipungut biaya alias gratis untuk ikut serta dalam festival ini.
Akan Digelar Setiap Tahuin
SEmentara itu ketua IKM Letkol Ardian Ade mengatakan, festival Jajanan Minang digelar di Lapangan Banteng Jakarta Pusat, mengatakan kita seperti berada di kampung halaman. “Acara ini membuat serasa pulang kampung,” ujarnya saat menghadiri pembukaan Festival Jajanan Minang.
Ia menambahkan acara tersebut bukan hanya sebagai tempat berburu jajanan Minang, tapi menjadi ajang berkumpul masyarakat Padang. “Kita reuni dan silaturahmi sambil menikmati jajanan khas Minang,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Mayor Jenderal Khoirul Akbar yang juga pembina IKM. “Acara ini memupuk rasa persaudaraan antar sesama masyarakat Minang, khusunya yang merantau ke Ibu Kota sekaligus sebagai wadah pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya,” ujarnya.
Akbar berharap Festival Jajanan Minang bisa menjadi agenda rutin tahunan. “Kegiatan ini sangat berarti dan monumental untuk orang Minang sehingga perlu diselenggarakan secara rutin,” tuturnya.Festival Jajanan Minang menghadirkan berbagai jajanan dan kesenian tari serta musik Minang