MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Usai dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar masa jabatan 2021-2026 pasangan Eka Putra dan Richi Aprian diantarkan Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan Masyarakat Lintau Sembilan Koto dan Nagari Rao-Rao Kecamatan Sungai Tarab. Prosesi adat maantakan kepala daerah bertajuk “Tibo Bananti, Datang Baanta” itu merupakan kerjasama Pemerintah Daerah Tanah Datar dengan LKAAM Luhak Nan Tuo Tanah Datar.
Prosesi adat Tibo Bananti Datang Baanta tersebut sudah kedua kali dilaksanakan termasuk pimpinan daerah yang sebelumnya dan itu merupakan satu-satunya di Sumatera Barat yaitunya di Kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
Sebelum sampai di Gedung Indo Jolito Batusangkar (kediaman Bupati) Pasangan Eka Putra dan Richi Aprian ini dilepas Niniak Mamak masing-masing dan masyarakat didaerah asal pemimpin baru Luhak Nan Tuo itu. Prosesi adat yang dilaksanakan Sabtu, (27/02) itu sangat berbeda dari periode sebelumnya karena dimasa pandemi covid-19, jadi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sekretaris LKAAM Tanah Datar Hardi Siswan Dt. Marah Banso saat mananti (menyambut) pasangan pemimpin baru Tanah Datar ini menyampaikan agar kegiatan ini terus dilestarikan mengingat Tanah Datar Luhak Nan Tuo sebagai pusat adat sudah sepatutnya kegiatan adat dan keagamaan dapat sejalan dan itu juga sebagai aplikasi dari filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
“Kegiatan seperti ini juga dapat dilaksanakan nanti saat pemilihan wali nagari serentak di Tanah Datar, wali nagari terpilih diantar Niniak Mamak dan disambut KAN disetiap nagari, sehingga Luhak Nan Tuo itu adatnya masih kental dan terus lestari,” ucap Hardi.
Terkait terpilihnya Eka Putra dan Richi Aprian sebagai pimpinan baru Tanah Datar, dikatakan Hardi ibarat pepatah, “Karantau madang dihulu, babungo babuah balun, marantau bujang dahulu, dikampuang baguno balun,” kini saatnya pasangan Eka Putra dan Richi Aprian membangun Tanah Datar karena sudah puluhan tahun menuntut ilmu dirantau orang.
“Sudah sepantasnya kita amanatkan kepada beliau untuk memimpin Tanah Datar kedepan, dan beliau juga telah dilantik Gubernur Sumatera Barat beberapa waktu lalu serta diantarkan secara adat dan juga dibuktikan dengan perolehan suara yang siknifikan pada Pemilukada serentak 9 Desember 2020 yang lalu,”ujarnya.
Hardi berharap dengan visi dan misi yang disampaikan pada saat kampanye dapat diaktualkan ditengah-tengah masyarakat, dan Ia mengatakan LKAAM Tanah Datar akan siap mendukung kepemimpinan Eka Putra dan Richi Aprian terutama dalam hal melestarikan adat dan budaya di Luhak Nan Tuo Tanah Datar.
Sementara itu Bupati Tanah Datar Eka Putra beserta isteri Lise Vebrina didampingi Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian beserta isteri Patty Rizal mengucapkan terima kasih kepada semua lembaga unsur dan masyarakat Tanah Datar yang telah mempercayakan kepada mereka berdua untuk memimpin Tanah Datar lima tahun kedepan.
Bupati juga berharap kepada Niniak Mamak dan LKAAM untuk mengingatkan jika dalam memimpin Tanah Datar ada hal yang tidak berkenan agar cepat diingatkan.
“Kami berharap kapado Niniak Mamak, kok hanyuik tolong capek pintesi, kok tabanam tolong capek silami,” ucapnya dengan bahasa minang yang khas.
Dalam membangun Tanah Datar kedepan Bupati Eka Putra mengajak Niniak Mamak untuk bersama saiyo sakato agar apa yang dicita-citakan sesuai dengan visi dan misi daerah itu dapat terwujud.
“Saat ini ancaman bagi daerah seperti narkoba, pergaulan bebas dan penyakit masyarakat lainnya, hal ini tentu tidak akan bisa selesai oleh pemerintah daerah semata, butuh peran semua pihak, tentunya niniak mamak, bundo kanduang dan unsur lainnya sehingga Tanah Datar dapat terbebas dari itu semua,”ujarnya.
Bupati Eka juga berjanji akan memperhatikan lembaga adat seperti LKAAM ini dengan meningkatkan anggaran untuk operasional kedepan, sehingga akan berdampak bagi pembinaan anak kemenakan kedepannya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian yang akan memerhatikan lembaga-lembaga adat dan keagamaan, yang mana ini juga sesuai dengan slogan ABS-SBK dan juga melekat pada visi dan misi daerah.
“Apa yang kita harapkan bersama, Insya Allah dengan kebersamaan lembaga adat dengan pemerintah daerah tentu ABS-SBK tidak menjadi selogan semata namun teraktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, “ujarnya. (Irfan F)
