MEDIAHARAPAN.COM, Palu – Acara bertajuk “Sulawesi Response Program Learning Event” adalah kegiatan kerja sama antara Human Initiative, Catholic Relief Service (CRS), dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang diselenggarakan pada Kamis, 03 Oktober 2019 di Hotel Santika Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi hasil dan capaian kegiatan bantuan kemanusiaan di Sulawesi Tengah, Berbagi pembelajaran dan praktek-praktek baik dari pelokalan program bantuan kemanusiaan di mana bentuk pelokalan yang meliputi koordinasi, kemitraan, pembiayaan dan peningkatan kapasitas, mengumpulkan umpan balik dan masukan dari pemangku kepentingan untuk peningkatan dan dukungan proses serta praktek pelokalan dan mengidentifikasi model pembelajaran pelokalan pada tanggap darurat untuk dapat diterapkan pada konteks pemulihan.
Human Initiative bersama MDMC dan CRS pada tahun 2016 memprakarsai upaya peningkatan kapasitas organisasi lokal agar dapat melakukan respon bencana yang efektif sehingga bantuan yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan penyintas.
Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati mengatakan, kerjasama HI, CRS dan MDMC dalam kegiatan bantuan kemanusiaan di Sulawesi Tengah merupakan salah satu praktek pelaksanaan prinsip pelokalan.
“Kegiatan hari ini juga merupakan evaluasi selama satu tahun bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah dan untuk mengidentifikasi model pembelajaran pelokalan pada tanggap darurat untuk dapat diterapkan pada konteks pemulihan,” ujar Tomy Hendrajati, Kamis (3/10/2019).
Adapun pelokalan program bantuan kemanusiaan telah menjadi komitmen Lembaga-lembaga internasional yang bergerak dibidang program bantuan kemanusiaan untuk diterapkan dalam kegiatan program kemanusiaan sebagai salah satu strategi untuk efektifitas dan kesinambungan (sustainability) hasil program.
Dalam kesempatan tersebut hadir Asisten II Pemprov Sulteng DR Ir Bunga Elim Somba M.Sc, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palu, Presly Tampubolon, perwakilan dari kementrian sosial RI, Indra Widi Handoko dan sejumlah pejabat NGO dan stakeholder terkait lainnya. []
