MEDIAHARAPAN.COM, Burkina – Enam belas orang tewas dan dua lainnya luka-luka serius dalam serangan terhadap sebuah masjid di utara Burkina Faso yang bergejolak, sumber-sumber keamanan mengatakan Sabtu (13/10).
Orang-orang bersenjata menyerang Masjidil Haram di Salmossi pada Jumat malam, sebuah sumber mengatakan kepada AFP, seraya menambahkan bahwa 13 orang tewas di tempat dan tiga orang meninggal karena luka-luka mereka kemudian.
Dua dari yang terluka dalam kondisi kritis, tambah sumber itu.
Seorang warga dari kota terdekat, Gorom-Gorom, mengkonfirmasi serangan itu, mengatakan bahwa penduduk Salmossi telah meninggalkan rumah mereka sesudah serangan terjadi.
Meskipun dihantam oleh kekerasan ekstremis, banyak orang Burkina menentang kehadiran pasukan asing – terutama dari bekas penguasa kolonial Prancis – di wilayah mereka.
Pada hari Sabtu, sekitar seribu orang berunjukrasa di ibukota Ouagadougou, “untuk mengecam terorisme dan keberadaan pangkalan militer asing di Afrika.”
“Terorisme sekarang telah menjadi dalih ideal untuk memasang pangkalan militer asing di negara kita,” kata Gabin Korbeogo, salah satu koordinator demo.
“Pasukan Prancis, Amerika, Kanada, Jerman, dan lainnya telah menginjakkan kaki di sub-wilayah kami, dengan mengatakan mereka ingin memerangi terorisme. Tetapi meskipun kehadiran besar-besaran pasukan mereka, kelompok-kelompok teroris semakin kuat.”
Hingga 2015, Burkina Faso yang wilayahnya sebagian besar terkurung daratan terhindar dari kekerasan yang melanda Mali dan kemudian Niger, tetangga-tetangganya di utara.
Tetapi kelompok militan, mulai menyusup ke utara, lalu ke timur, dan kemudian membahayakan perbatasan selatan dan baratnya.
Sekitar 300.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dan hampir 3.000 sekolah telah tutup. Dampak pada ekonomi pedesaan yang sangat besar meningkat, mengganggu perdagangan dan pasar. (AFP)