Jakarta – Serikat Tani Islam Indonesia (STII) menyambangi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (MABES POLRI), pada Selasa siang (18/2/2025), , di Gedung Mabes Polri Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Pertemuan ini diterima langsung oleh Baintelkam bidang Ekonomi. Rombongan STII disambut langsung oleh Ipda Herry dan Ipda Agung, Unit Pertanian dan Peternakan, Badan Intelijen Keamanan POLRI.
Turut hadir dalam rombongan, Ketua Umum STII Fathurrahman Mahfudz beserta Jajaran Pengurus, di antaranya Wakil Ketua Umum Hilman Ismail Metareum, Ade Salamun dan Ikbal Sayuti, Sekjen STII Didi M. Rosidi, serta Ketua Bidang Organisasi dan pengkaderan Husin Tasrik Makruf.
Menurut Fathurrahman, kehadiran pengurus STII bertujuan menyuarakan aspirasi organisasi terkait soal Ketahanan Pangan.
Dia mengaku mendengar bahwa saat ini Polri memiliki Satuan Tugas terkait ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
“Untuk itu kami ingin mendapatkan saran, arahan dan masukan”, paparnya dalam keterangan Pers yang diterima.
Dalam kesempatan itu, Pengurus STII memaparkan program penanaman komoditas pangan dari sabang sampai Merauke melalui penerapan bibit unggulan, yakni Bibit Unggul Padi (Varietas Trisakti), Jagung dan Kedelai. Metode dengan menggunakan Pupuk Organik Mikroba Google dinilai sudah terbukti dapat diterapkan pada lahan gambut atau kondisi tanah asam maupun basa.
Varietas Padi Trisakti ini juga diklaim mampu mencapai 12 ton sampai dengan 16 Ton Gabah perhektar lahan sawah, sehingga dengan metode tersebut dapat membantu target pemerintah untuk Ketahanan Pangan.
“Bahkan, di area Pantai Utara pulau Jawa, kami sudah terapkan teknologi intensifikasi pertanian, agar dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian untuk menunjang ketahanan pangan pemerintah”, tambah Fathurrahman.
Menanggapi paparan Ketum STII, Ipda Herry mengafirmasi pentingnya kemandirian pangan untuk menjadi perhatian. Ia berharap STII dengan Polri dapat berkolaborasi soal Ketahanan Pangan.
“Kami meminta maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh STII agar dapat menjadi program bersama disampaikan berupa tulisan yang tersusun melalui softcopy, yang nantinya akan disampaikan ke bagian ‘asrena’ Kepolisian dalam hal membuat planning (bagian perencanaan) untuk dapat menggarap penanaman bibit-bibit unggulannya,” Ujarnya.
Karena, menurut Herry, Baintelkam hanya fokus kepada bidang intelijen, dengan menjadi mata dan telinga pimpinan.
“Kemudian akan disampaikan untuk dijadikan usulan saran dan pendapat kepada pimpinan,” ucapnya.
Pada pembicaraan tersebut, dibahas juga teknis pelaksanaan registrasi benih-benih pertanian dan peternakan. Kepolisian dinilai memungkinkan membantu yang sifatnya preventif, seperti soal perselisihan lahan dan proses keamanan distribusi pupuk organik STII. (HIM)