MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Pernyataan Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto soal uang WNI sebesar 11 ribu Triliun diluar negeri membuat heboh jagad perpolitikan Indonesia. pasalnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Calon Presiden Petahana Nomor Urut 01 Jokowidodo menantang agar Prabowo menyerahkan data.
Melihat hal ini Ketua Umum Wahana Muda Indonesia (WMI), Handriansyah mengatakan bahwa Rakyat Indonesia tengah dibuat Linglung oleh isue-isue politik yang dibangun kedua Capres yang tengah bersaing merebut simpati rakyat Indonesia.
“Saat ini rakyat Indonesia sedang dipertontonkan oleh permainan dan isue politik yang membuat bingung, pasalnya kedua Capres membuat pernyataan yang Ambigu dimata Masyarakat”. Kata Handriansyah di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (2/3/2019).
“Disatu sisi, Jokowi Sebagai Presiden pada medio 2016 juga pernah menyatakan bahwa dia mengetahui dan memiliki data disakunya tentang keberadaan 11.000 Triliun uang Indonesia yang disimpan diluar negeri”. Ujar Handriansyah.
“Namun terakhir setelah Prabowo mengeluarkan pernyataan, Jokowi malah minta data kepada prabwo dan jika ada datanya maka akan dikejar, Hal ini justeru membuat linglung dan jadi bahan tertawaan” Sambungnya
Prabowo sendiri menurut Handriansyah juga memberikan pernyataan Ambigu dengan mengatakan bahwa pihaknya akan mengeluarkan data setelah dirinya terpilih sebagai Presiden usai Pilpres 2019 nanti.
Guna memberikan kepastian kepada Rakyat Indonesia handriansyah meminta agar Jokowi dan Prabowo Transparan dengan membuka data agar misteri keberadaan uang 11.000 triliun itu terkuak dan publik mengetahui kebenarannya.
Diketahui, Presiden Jokowi dalam Pidatonya di acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Senin 1 Agustus 2016 lalu pernah menyebutkan dan memiliki data uang orang Indonesia yang ada di luar negeri berasal dari Kementerian Keuangan.
“Banyak sekali uang milik orang Indonesia di luar (negeri). Ada data di kantong saya, di Kemenkeu di situ dihitung ada Rp 11.000 triliun yang disimpan di luar negeri. Di kantong saya beda lagi datanya, lebih banyak. Karena sumbernya berbeda,” Kata Jokowi dalam acara Tax Amnesty.
Saat itu Jokowi juga berjanji akan membawa balik uang tersebut ke Indonesia melalui Program Tax amnesty. “Yang paling penting bagaimana uang-uang itu bisa dibawa kembali ke negara kita. Karena kita perlu partisipasi saudara-saudara sekalian untuk negara dan bangsa.” ungkap Jokowi dalam acara yang dihadiri oleh 11000 peserta sosialisasi Tax Amnesty. (MH007/Bilal)