MEDIAHARAPAN.COM, Mumbai – Sekira 16 orang tewas pada Selasa pagi (2/7) tertimbun tembok runtuh di dua daerah di India akibat hujan lebat.
Tiga belas orang tewas setelah tembok kompleks runtuh di wilayah Malad, Mumbai, kata para pejabat.
Para pejabat mengatakan lebih banyak orang mungkin terjebak di bawah puing-puing.
Dalam insiden lain, tembok sekolah menimbun dua rumah yang berdekatan di kota Kalyan dekat Mumbai, menewaskan tiga orang, termasuk seorang bocah lelaki berusia tiga tahun, menurut New Delhi Television (NDTV).
“Bersedih mengetahui tentang hilangnya nyawa dalam insiden Keruntuhan Dinding Malad. Pikiran saya bersama keluarga yang kehilangan orang yang dicintai & doa untuk pemulihan yang cepat dari cedera,” kata Devendra Fadnavis, kepala menteri Maharashtra, di Twitter.
Dia juga mengumumkan bahwa masing-masing keluarga dari korban tewas akibat keruntuhan akan menerima 500.000 rupee ($ 7.250) sebagai kompensasi.
Mumbai menyaksikan salah satu curah hujan monsun paling kuat tahun ini l, karena kota ini telah menerima curah hujan tertinggi dalam satu dekade selama periode dua hari. Badan cuaca swasta Skymet mengatakan, Mumbai menghadapi risiko serius banjir antara 3 dan 5 Juli.
“Hampir 200 mm atau lebih hujan per hari kemungkinan selama periode ini, yang dapat menghambat kehidupan normal,” katanya.
Pemerintah telah mengumumkan hari libur umum di Mumbai sebagai langkah pencegahan, setelah hujan terus-menerus. Pemerintah telah meminta masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah. Semua sekolah dan perguruan tinggi akan tetap tutup pada hari Selasa.
Beberapa penerbangan juga telah dialihkan setelah landasan pacu bandara Mumbai ditutup semalam. (Anadolu/bilal)