MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Fadli Zon meyakini rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur bisa batal, jika fraksi-fraksi di DPR RI tidak sepakat akan rencana tersebut. Terlebih lagi bila pemindahan ibu kota ini tidak disertai kajian yang matang.
“Bisa (berubah). Bisa saja tetap di Jakarta jika fraksi-fraksi di DPR tidak sepakat. Apalagi nanti tiba-tiba tahun depan urusannya sudah lain, mati listrik misalnya, kemudian orang jadi lupa. Inilah karena memang dijalankan secara amatiran. Dengar dulu dong pendapat-pendapat masyarakat, para ahli, akademisi, perguruan tinggi,” Kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Fadli mengatakan pemindahan ibu kota negara membutuhkan anggaran yang besar, dan perencanaan yang matang. Bahkan pemerintah juga harus mempertimbangan kondisi pertumbuhan ekonomi, serta undang-undang tentang pemindahan ibu kota.
“Kalau pemindahan ibukota ke luar pulau, itu memerlukan biaya yang besar, perencanaan yang lebih matang lagi, kemudian suatu kondisi dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Intinya membutuhkan kajian yang matang. Ini bukanlah sesuatu yang mudah, diperlukan juga undang-undang tentang pemindahan ibu kota karena ini persoalan yang sangat besar,” ungkap Fadli.
Fadli Zon juga menegaskan tidak ada urgensinya saat ini untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pasalnya, kondisi ekonomi bangsa sedang dalam kesusahan.
“Kalau ekonomi tumbuh dua digit seperti 10, 15 atau 20 dan 25 persen barulah Oke, ataupun kalau ada split capital. Artinya, wilayah yang dianggap dekat, infrastrukturnya mudah dengan biaya yang lebih murah, mungkin akan lebih masuk akal. Namun itu pun tetap harus bertahap,” pungkas Fadli.