MEDIAHARAPAN.COM, Tokoh Reformasi Amien Rais, menyinggung soal banyaknya tokoh-tokoh Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Prabowo-Sandi yang dijadikan tersangka dan kini mendekam di penjara.
Amien berpandangan, orang yang memperjuangkan kebenaran memang biasanya berurusan dengan aparat hingga penguasa. Dewan Pembina BPN itu pun menyamakan rekan-rekannya tersebut seperti sosok Buya Hamka hingga Mohammad Natsir.
“Pak Hamka itu ulama besar, Pak Hamka, tapi karena mengkritik kekuasaan sempat mendekam di penjara beberapa tahun. Kemudian, Bapak Mohammad Natsir bekas perdana menteri, beliau yang menetapkan dari negara federal ke negara kesatuan, beliau juga menginap di penjara beberapa tahun,” kata Amien, Kamis (30/5) seperti dilansir Kumparan.
“Jadi kalau sekarang para tokoh-tokoh kita yang memperjuangkan kebenaran terpaksa masuk bui itu mungkin itu biasa,” lanjutnya.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu lantas berpesan kepada pemerintahan Jokowi agar menghentikan persekusi kepada tokoh-tokoh pendukung Prabowo-Sandi.
“Hentikan kriminalisasi, hentikan kezaliman kepada orang-orang yang ingin menegakkan kebenaran,” katanya.
Amien mengaku miris melihat kondisi negara saat ini, sebab menurutnya, Indonesia betul-betul dalam keadaan kritis.
“Umat Islam dikejar-kejar, dicarikan dalih apapun supaya masuk penjara. Maka insyallah penguasa akan hancur,” sebutnya.
Nama terakhir yang dijadikan tersangka oleh Polri adalah Jurkamnas Prabowo-Sandi Mustofa Nahrawardaya, yang kini ditahan Bareskrim Polri dengan dugaan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks.
Sebelum itu, beberapa tokoh pendukung Prabowo-Sandi seperti Eggi Sudjana hingga Lieus Sungkharisma juga mengalami nasib serupa. Keduanya ditangkap atas tuduhan makar. (bilal)