MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar-Tanah Datar, Guna Penguatan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Tanah Datar gelar Advokasi atau komunikasi secara persuasif dengan pemangku kepentingan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kamis (27/07) di Aula Kantor Bupati Tanah Datar.
Pada saat advokasi yang diikuti kepala OPD, Kepala Bagian Setda Tanah Datar, Kementerian Agama, Ketua PGRI, Bunda PAUD kecamatan se-Kab. Tanah Datar, Dewan Pendidikan, Pengawas SD se-Tanah Datar, Penilik, Ketua IGTKI kabupaten dan kecamatan, ketua Himpaudi, Ketua Igra, Ketua K3S dan guru kelas 1 SD per gugus se Tanah Datar itu bertindak selaku narasumber Bunda PAUD Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra.
Kegiatan advokasi yang dibuka resmi Bupati Tanah Datar yang diwakili Staf Akhli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Zarratul Khairi itu juga dikuatkan dengan Penanda Tanganan Komitmen Bersama pemangku kepentingan tentang dukungan terhadap gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan oleh stake holder pendidikan.
Dalam arahannya Staf Ahli Bupati Zarratul Khairi atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada panitia Pokja PAUD yang telah menggelar advokasi dan komitmen penguatan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan tersebut.
Dikatakannya saat ini masih terdapat miskonsepsi dilapangan dalam penerimaan siswa baru PPDB ditingkat SD serta pembelajaran yang mencerminkan pemahaman membangun pondasi melalui kematangan sosial emosional, kemampuan literasi dan numerasi dasar serta kemampuan pondasi lainnya yang merupakan proses bertahap dan berkelanjutan yang dibangun semenjak PAUD hingga SD.
“Permasalahan ini sering ditemui dari sejumlah PAUD untuk mendapat kepercayaan orang tua dengan harapan anak bisa membaca sebelum masuk SD atau mengikuti peraturan atau kebijakan PAUD yang tidak mewajibkan anak bisa membaca,”ucapnya.
Zarratul Khairi menyebut tidak semua peserta didik kelas awal pernah mengikuti pembelajaran terstruktur melalui PAUD, maka dari itu dalam rangka transisi PAUD ke SD yang menyenangkan Kemendikbud Ristek RI meluncurkan Merdeka Belajar episode 24. Hal ini guna mengakhiri miskonsepsi tentang baca tulis dan berhitung (calistung) pada PAUD dan kelas awal di SD, MI sederajat kelas 1 dan 2.
Pada kesempatan itu Bupati berharap kepada peserta advokasi untuk selalu berkolaborasi dan meyakinkan pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan yang berpihak kepada peserta didik, dan mengakhiri tentang pembelajaran mulai dari sekarang melalui transisi PAUD ke SD yang selaras dan berkesinambungan.
Sementara itu Bunda PAUD Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra dalam materi yang disampaikannya jika transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini sangat penting karena pondasi dasar untuk menciptakan peserta didik bahwa kedepannya pembelajaran itu menjadi membosankan atau menyenangkan.
“Tujuan dari transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini adalah bagaimana kita mempersiapkan peserta didik itu belajar jadi menyenangkan, percaya diri bahwa anak bisa asalkan mau berusaha, “ucapnya.
Dikatakan Ny. Lise Eka Putra bahwa ada juga anak PAUD atau TK ini yang dikasih Pekerjaan Rumah (PR), sedari dini sudah diberikan beban sehingga itu akan menimbulkan kejenuhan bagi si anak, maka dari itu Kemendikbud dan Ristek mengeluarkan kebijakan untuk menciptakan generasi emas di tahun 2045 mendatang.
“Ini menjadi komitmen kita bersama bagaimana agar tidak ada lagi proses PPDB ditingkat SD dengan syarat harus bisa calistung. Sehingga tidak ada lagi kegalauan orang tua, untuk anak masuk SD,”ujarnya.
Pada kesempatan itu Ny. Lise Eka Putra mengajak semua elemen masyarakat seperti Bunda PAUD kecamatan, kader PKK disemua tingkatan, Bundo Kanduang dan lainnya mengedukasi masyarakat bahwa pendidikan di PAUD menyenangkan, bermain, bersosialisasi dengan teman, bernyanyi dan lainya.
Sebelumnya Ketua Pokja PAUD Tanah Datar Yetty Asben menyampaikan bahwa advokasi ini merupakan upaya komunikasi yang persuasif terhadap stakeholder dan pemangku kepentingan sehingga dapat memberi pengaruh dalam mengambil kebijakan memperkuat transisi PAUD ke SD ini.
“Transisi PAUD ke SD adalah proses perpindahan peserta didik PAUD menjadi peserta didik SD dan penyesuaian dini anak dengan lingkungan belajar baru,”ucapnya.
Dikatakan Yetty untuk keberhasilan program ini banyak pihak yang terkait untuk mendukungnya dari itu dengan adanya advokasi ini, kesemua unsur ini saling berkolaborasi dan bersinergi. (fan)